Mohon tunggu...
Healthy

Era Revolusi Industri 4.0 terhadap Dunia Farmasi

3 April 2019   18:38 Diperbarui: 3 April 2019   18:55 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

edangkan otentikasi produk dengan 2D barcode diaplikasikan untuk obat keras, produk biologi, narkotik dan psikotropika, obat bebas dan obat bebas terbatas tertentu, dan pangan diet khusus.

Masyarakat juga dapat melaporkan hasil pemindaian 2D barcode melalui aplikasi Track and Trace BPOM menggunakan aplikasi BPOM mobile. "Adanya 2D barcode pada produk obat dan makanan diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan konsumen, karena membangun sistem di mana masyarakat turut terlibat dalam memutus rantai peredaran obat dan makanan yang tidak memenuhi ketentuan." tutupnya. (HM-Diyan).

 Sehingga sebagai seorang mahasiswa penting mengetahui perkembangan era revolusi industri 4.0. Sebagai seorang mahasiswa yang belajar pada perguruan tinggi, di harapkan Perguruan Tinggi merupakan lembaga formal yang dapat melahirkan tenaga kerja kompeten yang siap menghadapi industri kerja yang kian berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Keahlian kerja, kemampuan beradaptasi dan pola pikir yang dinamis menjadi tantangan bagi sumber daya manusia, di mana selayaknya dapat diperoleh saat mengenyam pendidikan formal di Perguruan Tinggi.

Indikator utama bagi suatu perguruan tinggi dalam mencapai kesuksesan bukan hanya dilihat dari kuantitasnya, melainkan kualitas lulusannya. Kesuksesan pada suatu negara dalam menghadapi revolusi industri 4.0 erat kaitannya dengan inovasi yang dapat diciptakan oleh sumber daya yang berkualitas, sehingga Perguruan Tinggi wajib dapat menjawab tantangan untuk menghadapi kemajuan teknologi dan persaingan dunia kerja di era globalisasi.

Dalam menciptakan sumber daya yang inovatif dan adaptif terhadap teknologi, diperlukan penyesuaian sarana dan prasarana pembelajaran. Seperti dalam hal teknologi informasi, internet, analisis big data dan komputerisasi. Perguruan tinggi yang menyediakan infrastruktur pembelajaran tersebut diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang terampil dalam aspek literasi data, literasi teknologi dan literasi manusia. Terobosan inovasi akan berujung pada peningkatan produktivitas industri dan melahirkan perusahaan pemula berbasis teknologi, seperti yang banyak bermunculan di Indonesia saat ini.

Tantangan berikutnya adalah rekonstruksi kurikulum pendidikan tinggi yang responsif terhadap revolusi industri juga diperlukan, seperti desain ulang kurikulum dengan pendekatan human digital dan keahlian berbasis digital. Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M. Nasir mengatakan, "Sistem perkuliahan berbasis teknologi informasi nantinya diharapkan menjadi solusi bagi anak bangsa di pelosok daerah untuk menjangkau pendidikan tinggi yang berkualitas."

Sehingga dibutuhkan persiapan dalam menghasilkan lulusan yang mampu beradaptasi dengan Revolusi Industri 4.0. Salah satu cara yang dapat dilakukan Perguruan Tinggi ialah meningkatkan daya saing terhadap kompetitor dan daya tarik bagi calon mahasiswa. Berbagai tantangan sudah hadir di depan mata kita, sehingga para mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa di era Revolusi Industri 4.0 dan persaingan global harus siap menghadapi era ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun