Hikmah pepatah “ Mulutmu Harimaumu “
Itulah dua kisah tentang pepatah “ mulutmu harimaumu “ .dua kisah pepatah itu kini sudah memakan korban yakni Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah dan mantan Kaporesta Tebing Tinggi AKBP Slamat Soetiono.
Fahri Hamzah
Fahri Hamzah selama 10 tahun menduduki kursi empuk DPR RI Senayan, hampir ngak kehabisan ceritera, menggonjang ganjingkan presiden SBY. Padahal pertengkaran yang diciptakan Fahri Hamzah ke SBY tersebut hanyalah hal hal sepele.
Alasan PKS memecat Fahri Hamzah tiada lain karena banyak pernyataan Fahri yng dianggap bertentangan dengan kebijakan Partai PKS. Partai PKS sudah tidak dapat lagi membina Fahri Hamzah. Akhirnya tiada lain yang dapat dilakukan parta PKS. Fahri Hamzah dicopot dari seluruh jabatan di Partai PKS.
Setelah Fahri Hamzah dipecat dari PKS, kini ia terlunta lunta . Ia mencoba mendekat ke Partai Demokrat milik SBY. Namun SBY masih ingat benar ketika Fahri Hamzah masih berjaya selama 10 tahun , selaku Wakil Rakyat di Senayan. dan Fahri  sering menista dirinya.
“ Mulutmu harimaumu “
Akhir SBY menolak keinginan Fahri Hamzah ingin begabung dengan Partai demokrat.
Penolakan SBY atas keinginan Fahri Hamzah untuk gabung ke Partai Demkrat tesbeut, lebih kepada SBY teringat bagaimana semasa ia masih menjadi Prsediden dulu dan Fahri Hamzah selaku anggota DPR RI, Fahri Hamzah sering menuding dan menjelek jelekan pemerintahan yang dipimpin SBY, tapi tak jarang tudingan Fahri tersebut kebablasan menyerempet nyerempet nama baik keluarga SBY.
keinginannya Fahri untuk gabung ke Partai Demokrat ditolak SBY.
Keinginan Fahri Hamzah ditolak SBY karena ucapannya yang sering menista SBY