Fahri kini terlunta lunta
Begitu Fahri Hamzah jatuh. Tak satupun yang mengaku teman nya mau menolong Fahri.
Itulah Fahri !!!
“ sudah jatuh tertimpa tangga pula “
Sekarang setelah kejatuhannya, setelah Fahri dipecat dari parta PKS, tak seorangpun yang mau membelanya dirinya. Fahri Hamzah adalah korban dari kesombongannya sendiri, Fahri Hamzah korban dari pepatah “ Mulutmu harimaumu “
Itulah Fahri Hamzah korban mulutmu harimau mu
Menyusul jatuhnya Fahri Hamzah, Kasus pepatah “ Harimaumu mulutmu “ kini memakan korban lagi dan menimpa pula Kapolresta Tebing Tinggi Sumatera Utara, AKBP Slamat Loesiono.
Kapolresta Tebing Tinggi dicopot, menyusul pernyataannya melecehkan ulama setempat
Rupanya pepatah “ Harimaumu mulutmu “ tidak hanya berlaku di jakarta, menyusul jatuhnya Fahri Hamzah, termakan Kasus pepatah “ harimaumu mulutmu “ kini pepatah harimaumu mulutmu kembali memakan korban.Â
Korban kali ini menimpa seorang Kapolresta Tebing Tinggi Sumatera Utara, AKBP Slamat Loesiono yang dicopot dari jabatannya selaku Kapolresta TebingTinggi setela ia mengeluarkan pernyataan yang menghina para ulama dan umat islam di kota Tebing Tinggi.
Turunnya Surat Telegram Kapolri Nomor ST/1063/IV/2016 tanggal 28 April 2016, resmi, mencopot Slamat Loesino selaku kapolres Tebing Tinggi bukannya tiba tiba.