Surat telegram kapolri itu terbit, menyusul adaya unjuk rasa ormas Islam dan Surat Somasi kepada Slamat Loesiono yang dinilai sudah melecehkan umat islam di wilayah Tebing Tinggi Sumatera Utara. Rupanya surat Somasi kepada Slamat Loesiono tersebut juga disampaikan kepada Kapolda Sumatera Utara dan Kapolri.
Itulah salah satu penyebab turunnya Surat Telegram Kapolri Nomor ST/1063/IV/2016 tanggal 28 April 2016, yang resmi, mencopot Slamat Loesiono selaku kapolres Tebing Tinggi.
Awal mula nya kasus pelecehan para ulama Tebing Tinggi.
Menurut penuturan pengurus Front Pembela Islam (FPI) Tebing Tinggi Muslim Istiqomah , Kasus ini bermula ketika Kapolresta Tebing Tingg AKBP Slamat Loesiono menggelar Coffe morning di gedung Hj. Sawiyah yang dihadiri oleh Forum Koordinasi Pimpian Daerah (FKPD) dan para ulama Tebing Tinggi (18/4/2016).
Saat itu para ulama mempertanyakan komitmen Kapolresta Tebing Tinggi dalam memberantas narkoba. Namun Slamat Loesiono sepertinya lupa dengan pepatah melayu “ mulutmu harimaumu “
Bukan jawaban yang didapat , justru Kapolresta emosi dan “ mengumpat “ para ulama. Adapun umpatan Kapolresta yang membuat tersinggung para ulama. Kaporesta menuding ulama hanya pandai ngomong, hanya pandai bicara dan tidak bisa berbuat .
“ Mengurus masjid dan jamaah saja tidak beres , dikamar suluknya aja terdapat narkoba dan ulama jangan asal bicara kalau anda saja tidak beres “ Ujar kapolresta Tebing Tinggi Selamat Loesiono dengan nada tinggi.
Mungkin karena Slamat Loesiono, merasa kesal ditanyai soal komitmennya memberantas Narkoba diwilayah Tebing Tinggi, lalu nampaknya pernyataan Kapolresta yang menyudutkan para ulama didepan umum tersebut , sengaja di ulang ulangnya . Tentu saja pernyataan berulang Slamat Loesiono itu, menyinggung perasaan para ulama dan organisasi islam yang hadir pagi itu.
Sepertinya Slamat Loesiono sengaja di lupakan Tuhan pencipta semesta alam. Wilayah tempatnya bertugas Kota Tebing Tinggi itu, masih masuk zone kekerabatan ke Sultanan Deli. Tempatnya bertugas tersebut masih diselimuti dengan petata petitih ungkapan sakral berupa nasehat termasuk pepatah “ mulutmu harimumu “
Namun apa mau dikata walaupun Slamat loesiono sempat minta maaf ke ormas Islam , utamanya para ulama , nasi sudah menjadi bubur. Surat Telegram Kapolri Nomor ST/1063/IV/2016 tanggal 28 April 2016 sudah turun.
Jadilah Slamat Loesiono resmi dicopot jabatannya. Slamat Loesiono dilengserkan selaku Kapolresta Tebing Tebing Tinggi.