William Powers dan David Lowrey menyatakan bahwa komunikasi yang efektif adalah dasar dari komunikasi yang jitu, yaitu komunikasi yang sejalan dengan kognisi(apa yang dipikirkan) dari dua atau tiga individu yang berkomunikasi. Harry Triandis (1997) menegaskan bahwa efektivitas komunikasi itu meliputi isomorphic attributions, yaitu bagaimana ‘menggambarkan’ (description) sesuatu menjadi sama (Powers dan Lowrey, 1984, hlm 84)
Everet Rogers dan Lawrence Kincaid juga mengatakan bahwa komunikasi antarbudaya yang efektif terjadi jika muncul mutual understanding atau komunikasi yang saling memahami. Yang dimaksudkan dengan saling memahami adalah keadaan dimana seseorang dapat memperkirakan bagaimana orang lain memberi makna atas pesan yang dikirim dan menyandi baik pesan yang diterima. Satu hal yang patut diingat bahwa pemahaman timbale balik itu tidak sama dengan pernyataan setuju, tapi hanya menyatakan dua pihak sama-sama mengerti makna dari pesan yang dipertukarkan itu (Rogers dan Kincaid, 1981).
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H