Sumber informasi lain yang juga menguraikan tentang kondisi sebelum Wajo terbentuk adalah epos I La Galigo. Karya sastra terpanjang dalam sejarah ini menceritakan tentang tokoh yang bernama Sawerigading Putra Datu Luwu yang merupakan keturunan dari Batara Guru.Â
Tokoh ini diceritakan datang ke Kerajaan Cina setelah melewati berbagai rintangan untuk menikahi We Cudai, seorang gadis yang berasal dari Kerajaan Cina. Konon, perburuan Sawerigading terhadap We Cudai karena wajah Wecudai yang cantik jelita serupa dengan saudara kandungnya.
Dari pernikahan mereka, lahirlah La Galigo yang merupakan tokoh utama dalam epos tersebut. Kerajaan Cina (perlu dibedakan dengan Kekaisaran Tiongkok, China), adalah sebuah kerajaan tua yang diperkirakan terletak di sekitar Danau Tempe. Kerajaan yang berdiri di sekitar Lembah Sungai Cenranae ini diperkirakan telah eksis pada sekitar abad ketiga belas masehi.Â
Jika betul demikian, lokasi Kerajaan Cina ini kelak merupakan bagian dari Kerajaan Wajo. Kerajaan Cina disebut sebagai cikal bakal lahirnya peradaban Bugis di Sulawesi Selatan. Â
Dalam LSW disebutkan bahwa dari Kerajaan Cina inilah datang seorang pangeran yang bernama La Paukke bersama pengikut-pengikutnya yang mengembara dan tiba di Cinnongtabi dan mendirikan Kerajaan Cinnongtabi. Dialah yang kemudian menjadi leluhur pemuka-pemuka masyarakat Wajo.
Dari berbagai sumber informasi yang diuraikan di atas, kita bisa mengetahui bahwa sebenarnya sudah banyak unit politik yang tersebar di berbagai tempat dan terbentuk sebagai komunitas yang memiliki adat istiadat dan budayanya masing-masing. Besar kecilnya kaitan mereka terhadap pembentukan Wajo, akan terlihat dalam uraian-uraian kita berikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H