Albiru meninggalkan tempat itu seolah-olah tak ada yang pernah terjadi. Padahal semua orang di dalam sana mengaduh sakit akibat pukulannya. Beberapa di antaranya babak belur parah karena mencoba melawan Albiru. Syukurnya, Violet perempuan. Jika dia lelaki, dia mungkin telah dilibas juga sama seperti yang lain.
Albiru tak akan pernah tahu kalau mereka kini sibuk mengabsen nama binatang yang ditujukan khusus untuknya.
"Syalan si Biru. Dia yang minta, dia pula yang menggila. Babi."
"Beruang kutub."
"Gorila."
"Serigala."
Semua orang jadi terdiam. Mereka dengan kompak menatap orang yang mengatakan 'serigala' dengan pandangan yang sulit diartikan.
*****
"Kenapa kau melakukan itu pada kami?" Lukas, salah satu rekan Albiru bertanya. Lelaki itu menghampiri Albiru di kediamannya hanya untuk menanyakan alasan Albiru melakukan hal konyol di markas tadi.
"Sedang ingin." Albiru menjawab dengan nada datar seperti biasa.
"Jika ada sesuatu, kau boleh bercerita padaku."