Mohon tunggu...
Andi Astuti
Andi Astuti Mohon Tunggu... Penulis - Operator

Gadis desa yang hobi baca dan sesekali menulis fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Fall in You 3

22 September 2024   09:15 Diperbarui: 22 September 2024   09:27 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

"Namaku Albiru!" Albiru berteriak.

"Bagiku kamu bajingan!" Aya membalas sebelum akhirnya pergi entah ke mana.

Albiru terpaku di tempatnya. Untuk beberapa saat dia hanya diam. Tangannya bergerak meraba dada. Ini aneh. Kakinya yang diinjak, tapi kenapa hatinya yang cenat-cenut? Albiru memandangi arah kepergian Aya dengan perasaan campur aduk. Ini pertama kalinya ada seseorang yang memanggilnya bajingan tapi hatinya sama sekali tak tergerak untuk membunuh pelakunya atau setidaknya membuat orang itu merasakan pukulannya. Dia justru merasa ... gemas?

"Gemas? Itu gila." Albiru mengacak rambutnya.

"Ada yang salah. Aku harus memastikannya," gumamnya pada diri sendiri.

Albiru menghampiri rekan-rekannya di markas mereka yang ada di area piggiran kota, tepatnya di gedung terbengkalai yang ada di sana. Begitu melewati pintu masuk, dia langsung berkata, "Panggil aku bajingan."

Semua orang yang ada di sana jadi terkejut. Yang mengasah senjata berhenti mengasah, yang merokok mematikan rokoknya, yang makan hampir saja tersedak. Violet yang merupakan satu-satunya perempuan di gedung itu bahkan salah mengoleskan pewarna bibir sampai ke pipi saking terkejutnya.

Itu tadi Albiru, loh. Personil paling diam, paling sadis, paling kaku, tapi entah kenapa tiba-tiba meminta hal konyol. Semuanya diam, sampai seseorang memberanikan diri mengatakan apa yang Albiru pinta.

"Kau bajingan, Biru."

Begitu mendengarnya, Albiru merasa tersulut. Senyum sadis lantas menghiasi wajahnya. Sebuah pukulan diterima oleh orang itu di area perut. Begitu selesai dengan orang itu, Albiru meminta yang lain melakukannya sampai semua orang di gedung itu telah memanggilnya bajingan. Anehnya, Albiru tidak merasakan apa yang dia rasakan saat Aya yang mengatakannya.

'Kenapa gadis itu berbeda?' pikirnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun