2. Bagaimana pengalaman kekerasan pada masa kecil memengaruhi perkembangan kepribadian dan perilaku di masa dewasa?
Rumusan masalah ini mencoba menggali hubungan sebab-akibat antara pengalaman kekerasan dan bagaimana hal tersebut membentuk kepribadian, pengaturan emosi, serta kecenderungan untuk melakukan tindakan kekerasan pada masa dewasa.
3. Apa saja mekanisme yang memperkuat dan mempertahankan siklus kekerasan antar generasi dalam lingkungan keluarga?
Penelitian berusaha mengidentifikasi mekanisme apa saja yang membuat siklus kekerasan bertahan dari satu generasi ke generasi berikutnya, misalnya melalui pengaruh pola asuh, sosialiasi kekerasan sebagai hal yang "biasa," atau kurangnya dukungan rehabilitatif dan preventif dalam masyarakat.
4. Bagaimana cara mengidentifikasi dan mengatasi faktor-faktor risiko tersebut guna memutus siklus kekerasan?
Rumusan masalah ini berfokus pada upaya identifikasi dan pendekatan-pendekatan yang efektif untuk menangani faktor-faktor risiko tersebut, serta strategi apa yang dapat diimplementasikan dalam intervensi pencegahan agar siklus kekerasan tidak berlanjut.
C. Metode Penelitian yang Digunakan:Â Metode kualitatif dengan pendekatan naratif, menggunakan wawancara semi-terstruktur dan analisis tematik.
D. Hasil/Kesimpulan Penelitian:Â Hasil dan kesimpulan dari jurnal tersebut menunjukkan bahwa kekerasan yang dialami individu pada masa kecil berperan besar dalam membentuk perilaku kekerasan di masa dewasa. Berikut adalah poin-poin penting dari kesimpulan penelitian:
1. Normalisasi Kekerasan dalam Keluarga: Para informan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa mereka memandang kekerasan sebagai sesuatu yang normal, terutama karena hal tersebut merupakan bagian dari pola asuh yang mereka terima sejak kecil. Mereka menganggap kekerasan sebagai cara mendisiplinkan yang wajar, sehingga perilaku ini kemudian diinternalisasi dan diterapkan dalam kehidupan dewasa.
2. Peran Pengasuhan yang Agresif: Penelitian menemukan bahwa siklus kekerasan antar generasi dipicu oleh pola asuh orang tua yang agresif. Orang tua dari informan adalah individu yang menunjukkan perilaku kekerasan, yang dianggap normal oleh anak-anak mereka. Siklus ini berlanjut ketika anak-anak korban kekerasan tumbuh menjadi dewasa yang juga melakukan kekerasan.
3. Pengaruh Lingkungan dan Teman Sebaya: Selain pengaruh keluarga, lingkungan sosial dan pertemanan yang penuh dengan pengaruh negatif, seperti penggunaan narkoba dan alkohol, turut berkontribusi pada peningkatan perilaku kekerasan. Informan yang berinteraksi dengan kelompok teman yang berperilaku menyimpang cenderung terlibat dalam tindakan kriminal.