"Tissa Liat ini," Liya menunjuk Papan menu itu namun tidak ada respon,
"Tiss" Liya memanggil untuk kedua kalinya tapi Tissa tidak  menjawab sama sekali.
kemudian ia menoleh kepada Tissa, Terlihat Tissa hanya diam seribu bahasa dengan pandangan kosong kedepan, tiba-tiba mata Tissa berubah menjadi merah dengan urat mata yang tegang. Nafasnya berdengus seperti kerbau, Tangannya menggaruk-garuk meja dengan agak kencang.
"Tissa Lo kenapa, istifar Tissa, Pak tolongg teman saya kenapa ini" teriak Liya dengan panic sedikit merinding takut.
Namun Bapak tua itu tidak terlihat biji matanya tiba-tiba menghilang entah kemana. Liya semakin panik, lalu tidak sengaja mata Liya tertuju kembali melihat poster itu, ia melihat ada tulisan paling bawah dengan huruf  sedikit kecil tepat berada di pojok bawah menu itu yang bertuliskan
Memakan Pentol Tidak dibayar menggunakan uang, melainkan
 jiwa........
Liya sangat ketakutan membaca tulisan itu,
Tiba-tiba Liya mendengar sesuatu Seperti ada orang tepat berada di belakangnya, Liya menoleh perlahan bersamaan dengan membalikkan badannya, ternyata Tissa dengan mata yang merah, dengan muka yang sedikit pucat ditambah matanya yang melotot, jari tangannya melekuk bengkok dengan arah yang berbeda, membuat Liya diam ketakutan dan tidak bergerak sedikitpun. Kemudian Tissa tersenyum manis dengan matanya yang masih melotot besar berwarna merah darah lalu ia menggerakkan mulutnya dan berkata
"Liyaaaaaaaaaaaaa"
Â
Hehe sampai disini y ages ceritanya kemungkinan ada part 2 nya wkwkw
My igeh : andiyasa11