Mohon tunggu...
Tulis Ansa
Tulis Ansa Mohon Tunggu... Administrasi - Setiap kesulitan pasti ada kemudahan

Siapapun yang ingin menjadi teman saya dengan cara follow akun ini dengan senang akan saya follow balik 😊 kita sama-sama belajar...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

G.G.P. (Gara-Gara Pentol)

25 Maret 2022   09:05 Diperbarui: 25 Maret 2022   09:12 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Bensinnya habis kali Tis," kata Liya

Lisa menatap kesal kepada motornya "Gak mungkin, tadi siang gue ngisi full," Tissa terlihat heran. "kenapa ya gak biasanya kayak gini, "

Liya melihat disekeliling, tidak ada rumah, tidak ada siapa-siapa. Hanya mereka berdua dan jangkrik. Tidak ada orang satu pun yang melintas. Kecuali tronton besar sesekali. Mungkin karena sudah sangat tengah malam.

Tissa pun memeriksa bensinnya, dan Ia sangat terkejut, bensinnya tidak ada sama sekali. Motornya kehabisan bensin.

"Lohh, kok bensin motor gua habis," kata Tissa Ia terlihat sangat bingung. Didalam tangki motornya tidak ada sedikitpun tersisa, seperti ada orang sengaja membuangnya. Padahal hari ini Ia hanya kekampus yang jaraknya hanya menempuh 30 menit dari dari tempat kosnya, kalau diperkiraan tidak kurang dari setengah liter.

"Tu kan, bener, Hmm terus kita gimana ni Tiss,"

"Sumpah, gua pagi tadi isi pull, dan hari ini gue cuman kekampus, tangkinya bocor kali ya kita dorong aja deh, kayaknya didepan ada jual minyak deh tu agak terang." Ucap Tissa. Liya menoleh kehadapan yang hanya adalah satu cahaya kecil jauh didepan sejauh mata memandang. Mereka berdua memang jarang melewati jalan itu, karena berbeda arah dengan kampus mereka.

"Ya ampun Tissa Loe serius, itu jauh banget Liya, lagian belum tentu itu tukang jual bensin. kakiku pasti gak kuat," 

"daripada kita disini, yang ada kita kenal begal, mau lo," ancam Tissa, Ia memulai mendorong motornya.

"Ih, gara-gara lo laper ni, tahan dulu kek tadi sampai besok, makan kerak nasi campur mosako kan enak banyak tu sisa tadi sore," liya menggerutu.

"Bacot, padahal lo nya juga mau kan, buktinya gua bilang traktir, tadi lubang hidung lo membesar kayak lubang knalpot motor."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun