"Juki........"
Kami teriak.
"Huhh, Emangnya Setan suka sama laki-laki berkumis ya, terus apa sih bagusnya Juki, udah item, galak, hidup lagi.." celoteh Doni,
"Huss, gak boleh gitu Don, teman kita itu." Tegur Heri...
"Ting ting tong .....ting ting tong....." suara alunan alat gendang pelan terdengar dari kejauhan. Kami pun merapatkan jarak kami, dengan jantung mulai berdebar. Seperti film-film horror dibioskop.
"gak mungkin kan dihutan ada orang main gendang." Ucap Doni dengan suara yang terpatah-patah.
"kita cari sumber suaranya saja." Ajak Heri,"
"Iya, Kita pegangan biar aman."
"Eh sorry ya, gua lembut-lembut begini, tapi masih normal." Ketus Doni.
"Don, kamu mau aku serahin ke hantu habis ketemu Juki." Ucapku, sambil melotot ke doni, ia pun memonyongkan bibirnya.
Suara itu semakin mendekat seiring kami melangkahkan kaki didepan, gemercik air kian bersahutan dengan bunyi suara burung keruak dan burung bersiul seperti siulan manusia. Ada beberapa tanaman yang patah seperti habis dijalani oleh orang.
"Lihat disepanjang jalan ini tanaman liar patah dan rusak, ini pasti bekal jalan Juki." Lirih Heri. Kami pun mengikuti jalan itu dengan lurus semakin masuk kedalam hutan, namun terkejutnya kami, diam tak berkutik, serasa nafas berhenti sejenak. Dihadapan kami terdapat makhluk seram perpaduan antara Tubuh Ular dan kuntilanak berbaju merah darah dengan mata yang besar berwarna hitam pekat, kuku lancip panjang seperti Logan x-men. Namun yang paling aneh dan rambutnya tidak lurus panjang seperti kebanyakan hantu lainnya,melain Kribo besar membuat kesannya semakin menakutkan.