Mohon tunggu...
Tulis Ansa
Tulis Ansa Mohon Tunggu... Administrasi - Setiap kesulitan pasti ada kemudahan

Siapapun yang ingin menjadi teman saya dengan cara follow akun ini dengan senang akan saya follow balik 😊 kita sama-sama belajar...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: "Gelang Setan Bule" (Horor Komedi) Part 6

28 September 2020   02:00 Diperbarui: 28 September 2020   02:25 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Buggggg."

Tiba-tiba Yudi pingsan dengan posisi kepalanya dibawah sedangkan kedua kakinya masih tersandar menjulang keatas dibatang kelapa yang kami duduki. Kami berlima langsung terdiam sejenak tak berkutik masih saling melempar pandangan, merasakan perasaan khawatir jika Yudi akan kerasukan. Berbeda dengan Bang Desta ia langsung turun dan membantu Yudi.

"Bang, hati-hati." Seru Doni.

"Eh bantu Yudi, tolong angkat teman kalian, Kita bawa ke..."

"Wrrrkhaaaaaaaaaaaa." Yudi berteriak disaat bang Desta belum selesai berbicara, sontak membuat kami semua terkejut dan langsung turun untuk memegangi tubuh Yudi. Namun sesaat kami ingin turun, tiba-tiba mas Juki diam mematung, memandang kedepan dengan bola matanya berwarna putih. Melihat hal tersebut sontak membuat bulu kudukku merinding kencang seperti tanaman padi.

"Yudi istifar." Seru bang desta dengan memegang kepalanya, sedangkan Juki berjalan perlahan menuju hutan bakau yang berada didekat pantai kesebelah kanan.

"Kalian berdua pegangin Juki, AKu megangin Yudi, Heri Kamu panggil panitia lain suruh kesini. Seru bang Desta namun tiba-tiba ia berteriak.

"Akhhh." Teriakan bang Desta sangat kuat namun tertahan, karena yudi mencekik leher Bang Desta, membuat Heri tidak jadi pergi kelokasi tenda dan ia pun membantu Bang desta agar Yudi melepaskan tangannya.

"Yudi Istifarr, A'uzubillahimonasysyaitonirojim...." Heri pun membaca surah yasin. Sambil memejamkan matanya.

Kami pun dengan sigap memegang kedua tangan Juki, namun dengan hitungan detik dia menepis dengan mengangkat tangannya sehingga kami berdua terlempar dengan jarak yang tidak dekat. Tiba-tiba matanya berubah menjadi merah dan mulutnya mengeluarkan darah hitam yang sangat pekat. Bau amis kian terasa sangat kuat.
"I want his body, this man will die..." kalimat itu keluar jadi mulut suara Juki. Juki pun berlari masuk menuju kedalam Hutan Bakau yang gelap dan menyeramkan dengan begitu cepat langkah kakinya bergerak menjauhi kami.

Ada apa ini, pikirku. Bukannya semalam masalahnya udah selesai. Apa ada hantu lain yang merasuki mereka? Pikirku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun