Mohon tunggu...
Andhika Chandra Kias Chahyadi
Andhika Chandra Kias Chahyadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Seorang mahasiswa yang sedang menempuh S1 Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di Universitas Negeri Jakarta. Fokus pada pengembangan karir dalam bidang kepenulisan dan keguruan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memaknai Kemenangan di Hari Lahir Kota Tercinta Jakarta

24 Juni 2022   19:35 Diperbarui: 24 Juni 2022   20:05 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pasca penaklukkan, penaamaan wilayah dari Sunda Kelapa beralih menjadi Jayakarta. Terinpirasi dari Surat Al Fath ayat 1 yang berarti kemenangan, maka Jayakarta berarti kota yang berjaya. Penyebutan istilah Jayakarta ini kelak menjadi cikal bakal terbentuknya nama Jakarta.

Era Kolonialisme Turut Mengubah Jayakarta

Kota Jayakarta memang menjadi tempat perdagangan komoditas antar pedagang pribumi maupun  pedagang asing, tetapi ketika datangnya negeri Belanda pada tahun 1619 terjadi pembaharuan dan perluasan wilayah. 

Masuknya Belanda diawali dengan ekspedisi penjelajah mereka yang dipenuhi oleh para pelaut handal, mereka datang dengan tujuan awal mencari rempah-rempah.

Lambat tahun, tujuannya ialah menguasai perdagangan Nusantara dengan cara memonopoli. VOC (Vereenidge Oost Indische Compagnie) merupakan perusahaan raksasa sekaligus kongsi dagang,  Faktor terbentuknya adalah untuk menyatukan dan menjalin kerja sama antar pedagang Belanda.  

VOC mendapat fasilitas dan hak istimewa dari Belanda untuk memuluskan tujuan mereka yaitu memonopoli. Alhasil mereka mulai menyerang dan melakukan penaklukkan wilayah-wilayah kerajaan di Nusantara yang tidak mau tunduk dan patuh terhadap kebijakan mereka. 

Salah satu yang terdampak ialah Jayakarta yang ditaklukkan oleh Belanda. VOC yang mempunyai kekuatan basis militer berhasil menguasai wilayah Jayakarta dan menjadikan nama kota ini menjadi Batavia atas prakarsa J.P Coen. 

Ia memiliki jabatan yang strategis yakni Gubernur Jenderal, lantas memindahkan kantor VOC yang semula dari Maluku pindah ke Batavia dengan alasan yang strategis.

Batavia kini di hiasi dengan model-model negeri Belanda layaknya Eropa, mulai dari bangunan-bangunannya  sekilas dibuat mirip dengan aslinya. Nama Batavia sendiri digunakan lebih dari 3 abad lamanya, mulai sekitar 1619 hingga 1942.

Beberapa ratus tahun kemudian, saat-saat VOC sedang di ambang kebangrutan dan mulai berkuasanya Jepang di Indonesia turut berpengaruh terhadap kondisi Batavia. 

Di bawah kependudukan Jepang ini, Batavia berganti nama menjadi Djakaruta Tokubetsu Shi atau Djakarta pada 8 Desember 1942. Perubahan nama itu dilakukan atas dasar sebagai bagian dari de-Nederlandisasi. Atau dengan kata lain penamaan Jakarta yang populer hingga kini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun