Mohon tunggu...
ANDANG BUDI HARJONO
ANDANG BUDI HARJONO Mohon Tunggu... Guru - Guru

Terus belajar untuk membelajarkan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Universal

16 Februari 2024   17:46 Diperbarui: 16 Februari 2024   17:51 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Koneksi antar materi modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Universal

Oleh: Andang Budi Harjono

SMP Negeri 9 Yogyakarta

Tujuan Pembelajaran Khusus: 

  1. CGP membuat kesimpulan (sintesis) dari keseluruhan materi yang didapat, dengan beraneka cara dan media.
  2. CGP dapat melakukan refleksi bersama fasilitator untuk mengambil makna dari pengalaman belajar dan mengadakan metakognisi terhadap proses pengambilan keputusan yang telah mereka lalui dan menggunakan pemahaman barunya untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan yang dilakukannya.


Kegiatan Pemantik:

Bacalah kutipan ini dan tafsirkan apa maksudnya:

"Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik"
(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).
Bob Talbert

Dari kutipan di atas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang Anda pelajari saat ini?

Mengajarkan hal2 yang utama kepada murid merupakan penanam pondasi dalam pembelajaran. Membaca dan menghitung merupakan pengajaran yang sering dilihat sebagai dasar dalam pembelajaran. Namun lebih utama adalah penanaman nilai2 positif yang harus dimiliki oleh murid sebagai dasar kehidupan.

Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita?

Dalam pengambilan keputusan harus memikirkan dampak dari keputusan yang diambil. Apakah keputusan tersebut memperlihatkan pengaruh yang positif atau akan memberikan situasi yang tidak nyaman. Maka dari itu pengambilan keputusan harus mengikuti 9 langkah pengujian pengambilan keputusan serta keputusan yang diambil akan memberikan kebaikan

Bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid, dalam pengambilan keputusan Anda?

sebagai pemimpin pembelajaran untuk memberikan pemebelajaran pada murid terkait dengan pengambilan keputusan dapat saya lakukan dengan mengemas pembelajaran melalui project base learnig (pembelajaran berbasis proyek) maupun problem base learning (pembelajaran berbasis masalah) kedua pendekatan tersebut dapat memberikan pengalaman bagi murit dalam berlatih mengambil keputusan yang memuat nilai-nilai kebajikkan.

Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda.

Education is the art of making man ethical.

Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.

~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~

Sebagai guru yang mendidik murid dalam pembelajaran hendaknya memiliki keluwesan dan mampu dalam mengambil putusan yang tepat dalam menentukan cara materi serta metode yang digunakan dalam membelajarkan murit.

Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

KHD merupakan tokoh pendidikan di Indonesia yang memapu meletakan pondasi pendidikan yang bertujuan untuk menuntuk murid mancapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Siapa yang tidak mengetahui Trikon KHD tentang pendidikan secara filosifis memiliki nilai-nilai kebajikan yang tinggi. Ing Ngarso Sung Tulodha ketika seseorang berada di depan sebagai pemimpin suatu kelompok atau golongan maka sikapnya harus benar-benar dijaga dan mengandung nilai-nilai kebaikan sehingga dapat dijadikan contoh bagi anggota kelompok atau golongannya, paling tidak kita mampu memimpin diri kita sendiri dalam mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. 

Ing Madya Bangun Karso, ketika kita tidak berada di posisi pimpinan melainkan kita berada di tengah dalam lingkungan atau kelompok maka kita harus bisa mencadi penyemangat untuk orang lain atau kelompok. Selanjutnya yang terakhir adalam Tut Wuri Handayani, tidak di depan tidak di tengah melainkan di belakang. 

Meskipun posisi di belakang seorang KHD memberikan suatu nilai kebaikan bahwasanya seseorang yang berada di posisi belakang hendaknya mampu memberikan dorongan untuk tetap bergerak sehingga mampu terwujud masyarakat yang selamat dan bahagia. Nilai-nilai yang ada pada triloka tersebut hendanya dimiliki oleh guru yang mana peran guru sebagai pendidik mampu memberikan pengaruh yang positif bagi murid dimanapun posisi guru berada.

Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai yang tertanam pada diri kita merupakan hasil dari proses hirup yang kita jalani sehari-hari. Penyelesaian masalah yang kita lakukan dengan berbagai permasalah dan kesulitan yang berbeda mampu membentuk sikap kita dalam mengambil sikap. Secara kongkrit pengalaman yang didapatkan dari penyelesaian masalah tersebut mampu mempengaruhi prinsip-prinsip dalam pengambilan keputusan. 

Sebagai contoh ketika seseorang dalam menyelesaikan masalah lebih didominasi dengan sikap yang arogan sering memaksakan kehendak pribadi serta tidak mempertimbangkan dampaknya akan menghasilkan putusan yang kontroversial. Begitu juga sebaliknya ketika kita lebih tenang, mempertimbangkan baik dan buruk dampaknya serta didasarkan pada kebaikan universal maka putusan-putusan yang diambil akan menjadi putusan yang besar dan berpengaruh positif.

Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya.

Pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan coaching tentulah akan menghasilkan keputusan yang efektif. Hal ini dikarekan pengambilan yang berkaitan dengan coaching ini diawali dari identifikasi masalah yang ada. Penyelesaian masalah juga diperoleh dari hasil buah pemikiran sendiri yang ditunjang oleh beberapa masukan dari pihak lain sehingga menguatkan keputusan yang diambil.

Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Penguasaan sosial emosional dalam diri guru harus baik dan menjadi sangat penting. Pada jawaban di awal sudah sedikit saya sampaikan bahwa pengambilan keputusan yang dilakukan dengan penuh arogansi akan menghasilkan putusan yang kurang baik. Maka dari itu penguasan dan komptensi sosial emosianal seseorang dalam pengambilan keputusan harus benar-benar baik dan terkontrol sehingga putusan yang diambil akan berdampak positif, apalagi ketika dihadapkan pada permasalahan dilema etika. Dilema etika menghadirkan kebingungan dalam pengambilan keputusan, akan tetapi jika sosial emosional pengambil keputusan terjaga dengan baik maka akan menghasilakn putusan yang mapu diterima oleh orang banyak.

Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Pada pembahasan kasus yang berfokus pada masalah moral atau etika akan sangat dipengaruhi oleh siapa yang mengambil keputusan. Setiap orang memiliki sudut pandang masing-masing dalam neghadapi permasalah. Pengambilan keputusan yang dilakukan juga sangat dipengaruhi oleh pengalaman yang telah dialami oleh seseorang tersebut. Sehingga orang yang bermoral dengan etika baik akan memutuskan hal-hal baik.

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Pengambilan keputusan yang tepat hendaknya dilakukan dengan menerapkan 9 langkah pengambilan keputusan berdasarkan kebaikan universal. Putusan-putusan yang diambil akan mudah diterima orang banyak sehingga akan menciptakan situasi yang aman konsusif dan nyaman serta bernilai positif. Pengambilan keputusan yang demikian juga harus diterapkan dalam pembelajaran di kelas, sehingga tercita suasana belajar yang diinginkan.

Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan yang dihadapi di lingkungan saya terkait dengan pengambilan keputusan terhadap kasus dilema etika adalah banyaknya nilai-nilai kebajikan yang ada pada lingkungan saya. Nilai nilai kebajikan yang ada memberikan pertimbangan yang sangat luas agar putusan yang diambil dapat megnakomudir kebaikan sebanyak-banyaknya.

Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Pengambilan keputusan yang diambil dalam pengajaran di kelas dangan tujuan memerdekakan murid menjadi pengambilan keputusan yang dilema. Kenapa hal ini dapat terjadi? Kebaikan kebaikan yang ada pada diri murid hendaknya mampu menjadi dasar pengambilan keputusan kita untuk mengajarkan suatu materi. Kita tidak dapat memaksakan suatu pembelajaran bagi seluruh murid yang ada dikelas dengan kemajemukan yang tinggi. Menghadirkan pembelajaran yang berdeferensiasi menjadi salah satu solusi pengambilan keputusan dalam pembelajaran di kelas. Pembelajaran berdeferensiasi ini mampu memfasilitasi murid di kelas untuk belajar sesuai dnegna potensi yang dimiliki masing-masing murid.

Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Tidak dipungkiri bahwa pembelajaran yang dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan murid yang majemuk akan menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan membuat murid menjadi antusias belajar serta mempu memberikan pengalaman belajar yang menuntun murid untuk menemukan keamanan dan kebahadiaan yang setinginggi-tingginya. Kebahagiaan ini akan melekat pada diri murid hingga masa yang akan datang.

Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Simpulan akhir dari modul 3.1. yang saya pelajari adalah, dalam pengamnilan keputusan kita mengenak ada 4 paradigma pengambilan keputusan, secara umum paradigma pengambilan keputusan terdiri dari situasi dilema individu lawan kelompok, rasa keadilan lawan rasa kasihan, kebenaran lawan kesetiaan, dan jangka panjang lawan jangka pendek. Selanjutnya dalam pengambilan keputusan kita juga mengenal 3 prinsip pengambilan keputusan antara lain prinsip berpikir berbasis rasa peduli, prinsip berpikir berbasis peraturan, dan prinsip berpikir berbasis hasil akhir. Pengambilan keputusan yang baik hendanya diambil melalui 9 langkah dalam pengambilan keputusan yang diakhiri dengan meninjau kembali putusan yang telah diambil.

Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Pengalaman setelah mempelajari modul ini sangatlah berharga bagi saya dengan mengetahui 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan serta 9 langkah yang harus dilakukan dalam pengambilan keputusan dan pengujian keputusan. Hal baru saya temui dalam modul ini yaitu dalam pengambilan keputusan hendaknya mengacu pada langkah langkah pengambilan keputusan dan perlu adanya kajian ulang atas putusan yang diambil. Sebelum saya mempelajari modul ini dalam pengambilan keputusan lebih didominasi oleh rasa kebenaran yang ada pad diri saya, namun setalah saya belajar dari modul ini perlu adanya pertimbangan yang harus dijadikan faktor pendukung dalam pengambilan keputusan.

Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Situasi pengambilan keputusan dalam situasi moral dilema pernah saya hadapi. Bedanya ialah dalam pengambilan keputusan yang saya ambil saya tetap masih condong pada faktor pribadi saya. Namun setalah mempelajari modul ini saya menjadi tahu dalam pengambilan keputusan banyak pertimbangan yang dilakukan serta akan berdampak baik atas hasil putusan yang telah diambil.

Bagaimana dampak mempelajari konsep  ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Dampak yang saya rasakan setalah mempelajari modul ini adalah terdapat perbedaan dalam diri saya khusu yang dalam pengambilan keputusan. Ketika dihadapkan pada permasalah yang menuntuk untuk pengambilan keputusan yang baik maka saya merasa harus lebih tenang dan memikirkan konsekuensi atas putusan yang diambil.

Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Sebagai seorang guru dan pemimpin pembelajar menjadi sangat penting dalam mempelajari modul ini. Hal ini didasarkan atas dasar putusan-putusan yang diambil oleh guru akan berdampak pada orang banyak dan jangka panjang. Guru menjadi tahu paradigma pengambilan keputusan, prinsip pengambilan keputusan, serta langkah-langkah pengambilan keputusan.

Terimakasih

Salam & Bahagia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun