Mohon tunggu...
ANDANG BUDI HARJONO
ANDANG BUDI HARJONO Mohon Tunggu... Guru - Guru

Terus belajar untuk membelajarkan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Universal

16 Februari 2024   17:46 Diperbarui: 16 Februari 2024   17:51 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Meskipun posisi di belakang seorang KHD memberikan suatu nilai kebaikan bahwasanya seseorang yang berada di posisi belakang hendaknya mampu memberikan dorongan untuk tetap bergerak sehingga mampu terwujud masyarakat yang selamat dan bahagia. Nilai-nilai yang ada pada triloka tersebut hendanya dimiliki oleh guru yang mana peran guru sebagai pendidik mampu memberikan pengaruh yang positif bagi murid dimanapun posisi guru berada.

Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai yang tertanam pada diri kita merupakan hasil dari proses hirup yang kita jalani sehari-hari. Penyelesaian masalah yang kita lakukan dengan berbagai permasalah dan kesulitan yang berbeda mampu membentuk sikap kita dalam mengambil sikap. Secara kongkrit pengalaman yang didapatkan dari penyelesaian masalah tersebut mampu mempengaruhi prinsip-prinsip dalam pengambilan keputusan. 

Sebagai contoh ketika seseorang dalam menyelesaikan masalah lebih didominasi dengan sikap yang arogan sering memaksakan kehendak pribadi serta tidak mempertimbangkan dampaknya akan menghasilkan putusan yang kontroversial. Begitu juga sebaliknya ketika kita lebih tenang, mempertimbangkan baik dan buruk dampaknya serta didasarkan pada kebaikan universal maka putusan-putusan yang diambil akan menjadi putusan yang besar dan berpengaruh positif.

Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya.

Pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan coaching tentulah akan menghasilkan keputusan yang efektif. Hal ini dikarekan pengambilan yang berkaitan dengan coaching ini diawali dari identifikasi masalah yang ada. Penyelesaian masalah juga diperoleh dari hasil buah pemikiran sendiri yang ditunjang oleh beberapa masukan dari pihak lain sehingga menguatkan keputusan yang diambil.

Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Penguasaan sosial emosional dalam diri guru harus baik dan menjadi sangat penting. Pada jawaban di awal sudah sedikit saya sampaikan bahwa pengambilan keputusan yang dilakukan dengan penuh arogansi akan menghasilkan putusan yang kurang baik. Maka dari itu penguasan dan komptensi sosial emosianal seseorang dalam pengambilan keputusan harus benar-benar baik dan terkontrol sehingga putusan yang diambil akan berdampak positif, apalagi ketika dihadapkan pada permasalahan dilema etika. Dilema etika menghadirkan kebingungan dalam pengambilan keputusan, akan tetapi jika sosial emosional pengambil keputusan terjaga dengan baik maka akan menghasilakn putusan yang mapu diterima oleh orang banyak.

Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Pada pembahasan kasus yang berfokus pada masalah moral atau etika akan sangat dipengaruhi oleh siapa yang mengambil keputusan. Setiap orang memiliki sudut pandang masing-masing dalam neghadapi permasalah. Pengambilan keputusan yang dilakukan juga sangat dipengaruhi oleh pengalaman yang telah dialami oleh seseorang tersebut. Sehingga orang yang bermoral dengan etika baik akan memutuskan hal-hal baik.

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun