Baudrillard (1983) dari Ritzer (2010) memberikan beberapa contoh terkait fenomena ekstatik ini Antara lain:
- Fashion, dapat dipahami sebagai ekstasi keindahan; sebuah “bentuk estetis yang asli dan hampa yang memutar dirinya sendiri.”
- Iklan, dapat dipahami sebagai sebagai “pemutaran nilai-guna dan nilai tukar ke dalam penghancuran dalam bentuk merek yang asli dan hampa.”
- Seni, dipandang melampaui dirinya sendiri; “hal yang lebih hepperrealistas terjadi dan ia mentransendenkan dirinya pasca esensi yang hampa.”
- Lebih penting lagi, massa dipandang sebagai ekstasi sosial, bentuk ekstasi social
Dalam konsep ekstasi ini, media berperan penting dengan terus menyerang informasi. Fakta bahwa kita adalah bagian dari siklus media. Ini mewakili sebagian kecil dari jaringan atau node yang terkandung dalam media.
Bagaimanapun, media menciptakan segala sesuatu yang beredar dalam ruang tanpa kedalaman. Di sana, semua benda harus dapat melanjutkan satu demi satu tanpa memperlambat atau menghentikan sirkuit. Semuanya tersedia untuk komunikasi, binarisasi, komersialisasi, dan konsumsi (Ritzer, 2010).
SIMPULAN DAN SARAN
Semboyan itu hendak mengatakan kalau perbedaan bukanlah hal yang haram namun sesuatu yang wajar dan normal. Makna dari setiap sila dari Pancasila harus menjadi acuan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, pada tulisan ini kami tertarik untuk membahas mengenai pemikiran dari Jean Baudrillard mengenai pemikirannya tentang permasalahan-permasalahan pada masyrakat kontemporer. Masyarakat kontemporer dapat dibagi sesuai kategori, Antara lain:
- Kode
- Fashion
- Simulacra
- Ekstasi
Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kritik yang membangun sangat berarti bagi kami dalam memperbaiki artikel ini dan lebih paham makna yang terkandung di dalam Pancasila.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayah, Nurul, Ali Imron. 2014. Gaya Hidup Konsumtif Mahasiswi Pengguna Perawatan Wajah Di Klinik Kecantikan Kota Surabaya (Kajian Simulakra, Simulasi dan Hiperealitas J.P Baudrillard). Volume 02 Nomer 03. Paardigma.
Ritzer, George. 2003. Teori Sosial Postmodern. Yogyakarta : Penerbit Kreasi Wacana.
Akses internet pada hari Sabtu, 28 Mei 2022 dengan alamat website: https://fordiletante.wordpress.com/2008/04/15/kebudayaan-postmodern-menurut-jean-baudrillard/. Ditulis oleh Medhy Aginta Hidayat pada 15 April 2008.
Akses internet pada hari Sabtu, 28 Mei 2022 dengan alamat website: https://bpip.go.id/berita/1035/801/pancasila-sebagai-pandangan-hidup-bangsa-begini-memahaminya.html.