Mohon tunggu...
Anatasia Wahyudi
Anatasia Wahyudi Mohon Tunggu... Freelancer - i am dreamer!

Ordinary people and stubborn

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Belajar Filsafat Melalui Film "The Life of David Gale"

31 Januari 2021   13:00 Diperbarui: 31 Januari 2021   14:28 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.imdb.com/title/tt0289992/mediaviewer/rm3757086976/

Di film tersebut terdapat kesalahan-kesalahan berpikir yaitu Fallacy of Dramatic Instance dimana Gale disimpulkan memperkosa serta membunuh Constance karena ia pernah dituduh melakukan tidak pemerkosaan terhadap salahsatu mahasiswinya. Padahal Gale tidak pernah melakukan tindakan pemerkosaan, ia hanya dituduh oleh mahasiswinya saat itu. Gale digoda mahasiswi tersebut saat dalam pengaruh alkohol.

Jika dipikirkan dengan seksama, Gale juga tidak mungkin membunuh karena ia tahu hukuman mati telah dilegalkan dan ia akan dijatuhi hukuman tersebut yang jelas-jelas ia adalah salahsatu aktivis yang menolak hukuman mati.

Karena itu, perlu menggunakan logika, penalaran, serta berpikir kritis untuk membuktikan sesuatu.

Seperti yang dikatakan oleh Abdullah bin Nuh mengatakan "Seorang sarjana ilmu pengetahuan harus mendekati tiap persoalan dengan bersifat suka ragu-ragu (skeptis); ia tidak boleh membuat atau menyampingkan bahan bukti untuk hipotesisnya, baik ilmiah maupun keagamaan, dan ia harus mengakui dengan jujur". 

Penyelidik mengumpulkan data secara obyektif, tidak berat sebelah dalam arti mengumpulkan hanya data yang menyokong kebenaran sebuah hipotesis dan mengabaikan data yang tidak sejalan dengan harapan-harapan peyelidik. Tekanan pengumpulan data adalah menguji, bukan mutlak membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran hipotesa.

Di dalam teori kebenaran sendiri terdapat teori pragmatis yaitu suatu proposisi adalah benar sepanjang proposisi itu berlaku atau memuaskan, berlaku dan memuaskannya itu diuraikan dengan berbagai ragam oleh para pengamat teori tersebut. 

Menurut Schiller, apa yang diartikan dengan benar adalah yang berguna dan apa yang diartikan dengan salah yang tidak berguna. Sedangkan menurut Harold H. Titus, suatu idea atau teori ataupun hipotesis adalah benar bia ia dapat berlaku dalam praktek atau apabila ia membawa kepada hal yang memuaskan.

Dalam film ini The Life of David Gale digambarkan bahwa teori kebenaran pragmatis ini dilakukan dengan pembuktian bahwa kematian Constance adalah bunuh diri dan berguna untuk membuktikan bahwa tidak semua tersangka seperti Gale adalah benar terjadi.

Daftar Pustaka

Anshari, Endang Saifuddin. 2018. Ilmu, Filsafat, & Agama. Bandung: PT Dunia Pustaka Jaya.

Suriasumantri, S. Jujun. 2015. Ilmu dalam Perspektif: Sebuah Kumpulan Karangan Tentang Hakekah Ilmu. 2015. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Taufik, Ahmad. 2016. Filsafat Ilmu: Hakikat Mencari Pengetahuan. Yogyakarta: Deepublish.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun