Berhadap-hadapan dengan ketakutan membuat cengkeramannya kemudian mengendur dan menjadi netral. Tunas keberanian pun tumbuh secara alamiah.
Maka kesadaran untuk meningkatkan keterampilan memilih bisa kita asah dengan cara latihan berjarak, yaitu dengan melakukan jeda. Sudrijanta (2020) menyarankan jeda selama 2-3 menit setiap usai satu kegiatan sebelum mulai kegiatan berikutnya.
Penulis merasa terbantu diingatkan oleh adzan yang berkumandang untuk langsung melakukan jeda sejenak. Selama jeda kumandang adzan, penulis menarik napas panjang pelan-pelan dari hidung, dan mengeluarkannya pelan-pelan dari mulut. Aktivitas pikiran dan fisik berhenti. Panca indera menjadi fokus aktif.
Di dalam yoga, napas panjang dilakukan untuk membuat kapasitas paru-paru berfungsi optimal dan energi prana menjadi utuh. Pusat perhatian adalah hidup pada saat sekarang. Jiwa jadi seperti terbangun atau sadar. Â Â
Disiplin latihan jeda bernapas panjang saat adzan berkumandang bermanfaat melatih otot kesadaran menjadi kuat. Ketika pikiran mencecar ataupun emosi melanda, jiwa dapat tetap sadar dan tidak otomatis terdikte olehnya.
Kita pun terlatih siap melakukan jeda pada saat itu, sehingga mesin pendikte keputusan otomatis padam, dan medan pilihan luas terbentang. Kita kembali berpijak pada kenyataan yang ada di depan mata. Apa yang mau, mampu, dan perlu kita lakukan? Apa alternatif jawaban yang paling berkualitas "pro"? Apakah alternatif terbaik ini valid bermanfaat dan bebas kepentingan pribadi? Terampilkah saya untuk memilih?***
Rujukan:
- Baker, T., Zimmerman, B., Stanbrook, B. 1921. The Interior Castle or The Mansions by St. Teresa of Avila. Christian Classics Ethereal Library. www.ccel.org
- Sudrijanta, J. 2020. Transformasi Penderitaan Menjadi Keindahan Hidup. Daring: Program Rumah Keheningan.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H