Ada aku, terpenjara oleh angkara murka.
Ada aku, terpenjara oleh ajaran agama.
Aku masih tepekur diam.
Ada aku, terpenjara dalam kerinduan memaafkan.
Ada aku, terpenjara dalam ketakutan.
Takut mendobrak tembok penjaraku sendiri, lapisan demi lapisan.
Aku tetap tepekur diam.
Yang hadir gelombang keheningan.
Memudarkan tembok penjara, lapisan demi lapisan.
Melahirkan kembali rahmat belas kasihan.***
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!