Karena kita suka tersenyum indahÂ
Tapi kadang kau menghardik "picik!"Â
Saat tetangga kita mulai mudah menuduhÂ
Mereka sering mengutuk yang berbeda bentuk
 Dan menyumpah kafir karena tak sama dalam pikirÂ
Marahmu kau bawa di ranjang kitaÂ
Kau bertanya dan terus bertanyaÂ
Kau buat aku menjawab yang tak pernah kupikirkan sebelumnyaÂ
Dan kau pun menuduhku serupa dengan tetanggaÂ
Aku sakit mendengarnya Saat makianmu menghujat TuhankuÂ
Tuduhmu pada yakinku membuat memar hatikuÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!