yang terlumuri airmataku kala mimpi itu pudar di batas fajar
Lalu hatimu menjadi kupu-kupu
yang setia hinggap pada kelopak jiwaku
yang bertabur embun waktu
Kulihat pelangi mengikis matahari dalam paruh lingkarnya
lalu getar hati kita menjadi selaksa cinta yang dicekamcemburu
hingga ceraikan senyuman,
“Aku adalah dirimu.
Jangan lepaskan aku,” ucapmu.
Yogyakarta, 01 Mei 2010
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H