Mohon tunggu...
Amang
Amang Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba lokal

Mungkin menulis adalah jalan kedua setelah hidup.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Antara Memeluk dan Dipeluk

2 Juli 2021   07:25 Diperbarui: 2 Juli 2021   07:42 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by ZML's PW-erotic love

"Sekarang kamu hidup, mau gimana lagi?"

"Ya tetap menjalani hidup lah sesuai berjalannya waktu. Tapi"

"Tapi apa?"

Warung sudah terasa sepi dan hanya berdua yang masih saja bersua 

"Tapi, aku kaya mikirin sesuatu yang gak ada ujungnya. Overthinking mungkin kebanyakan orang menyebut"

"Ya wajarlah manusia"

"Gak wajar bagi pemeluk agama, bukankah dalam setiap agama mengajarkan ketenangan"

"Emang kamu memeluk?" Tanya Inan yang sudah terbawa arus obrolan " emang apa toh yang kamu fikirkan"

"Emang agama bisa dipeluk?" Tanyanya kembali

"Bukan soal memeluk dan dipeluk atuh" kembali menyeruput minumannya, "tapi bagaimana peran kita dalam beragama. Berarti yang dipermasalahkan ada dalam diri kamu sendiri, ya sudahlah"

"Jangan buat saya senyum-senyum sendiri atas pernyataan mu tadi. Antara memeluk dan dipeluk kmu lebih andil dimana"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun