Asyiknya ke Danau Toba bukan hanya sekedar menikmati keindahan panorama alamnya, namun ada pula ragam cerita-cerita masyarakat, ragam kebudayaannya serta tradisinya serta kulineran khas dari daerah sekitaran Danau Toba.
Flying Danau Toba, juga dapat dijadikan rujukan program wisata terbaik yang dihadirkan oleh pemerintah. Tentu saja keindahan Danau Toba salah satu danau terbesar di dunia ini menjadi hal yang perlu digaungkan. Namun, alangkah baiknya apabila danau ini tidak hanya dinikmati dari jalur dara, dan air saja, melainkan dari jalur udara.Â
Pemerintah dapat menyediakan transportasi berupa pesawat kecil untuk wisatawan agar bisa menikmati keindahan Danau Toba dari atas langit. Pesawat seperti Cessna 172 misalnya, yang dapat mendarat di darat dan permukaan air.Â
Pengembangan wisata Flying Danau Toba tentu dapat menarik para investor untuk dapat turut serta membangun wisata Danau Toba. Hal ini juga dapat menambah income (pendapatan) dari daerah tersendiri.
Sejatinya wisata yang dibangun dan dikembangkan juga harus berbanding lurus dengan kesejahteraan masyarakat sekitar Danau Toba, dengan membuat suatu lapangan pekerjaan yang baru.Â
Pengembangan wisata dengan landasan pesawat dari Flying Danau Toba dapat memanfaat kan air dan daratan sekitaran danau toba, atau desa-desa yang dapat dijadikan role model wisata.Â
Akses-akses penginapan pun bisa melibatkan dengan cara live in di salah satu desa, dengan melihat secara langsung kegiatan  dari masyarakat. Melibatkan masyarakat dalam pengembangan wisata jauh lebih baik dan mudah untuk perkembangan kedepannya. Namun, hal ini dapart sukses terjadi bilamana pemerintah pun turu berpartisapasi secara aktif dalam pengembangan sumber daya manusianya.
Daya kreasi serta inovasi yang baik tanpa menghilangkan jejak-jejak budaya dalam mengembangkan wisata disekitaran kawasan Danau Toba sangat diharapkan. Hal ini akan menjadi tolak ukur mampukah masyarakat untuk bersaing dan menciptakan sebuah kawasan wisata yang mendunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H