Mohon tunggu...
Amrin Pandiangan
Amrin Pandiangan Mohon Tunggu... Jurnalis - Magister Sosiologi

Mahasiswa Pasca Sarjana Magister Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang Pemerhati Sosial, Budaya, Pendidikan, Politik Socio Therapist Public Speaker

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Inovasi Wisata di Kawasan Danau Toba

1 Februari 2022   14:09 Diperbarui: 1 Februari 2022   14:16 1582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Danau Toba (Doc. Pribadi)

Inovasi Wisata Yang Menarik

Saat ini membangun branding ataupun citra wisata dari setiap daerah agar lebih menarik dan sesuai dengan realita masyarakat adalah penting. Tidak hanya menyangkut pembangunan sosial, namun temasuk juga dengan social culture. Inovasi serta transformasi kearah tekhnologi dan digitalisasi menjadi hal yang perlu dipertimbangkan. 

Dalam analisis sosial nya, masyarakt saat ini lebih mudah tertarik dengan apa yang terlihat secara visual. Untuk itu visual yang tercitrakan harus juga diaplikasikan dengan fakta lapangan yang sesuai.

Samosir The Thousand Tomb Of Island bisa menjadi salah satu kreasi baru wisata yang menarik bagi para pengunjung. Hal ini menjadi salah satu icon yang bisa ditampilkan, sebab di samosir sendiri berbicara kuburan juga berbicara harkat dan martabat suku batak toba yang ada disana. Tidak heran bila kita berkunjung ke daerah yang di diami oleh suku batak ada beberapa kuburan yang lebih terlihat mewah dan megah di depan, rumah atau bahkan ada disamping rumahnya. 

Lihat saja ada beberapa tugu besar atau monumen-monumen besar dari beberapa klan (marga) suku batak toba. Namun sejatinya, makam-makam yang besar ini tidak hanya berada di kawasan samosir saja. Ada pula banyak terdapat di daerah-daerah disekitaran Danau Toba. 

Monumen marga ini bisa menjadi daya tarik wisata dimana ketik dalam monumen ini ada terbesit folklore (cerita-cerita rakyat). Tentunya apabila pemerintah sumatera utara terlebih pemerintah kabupaten mengembangkan hal ini, maka bisa saja daerah ini seperti daerah di Yunani dimana ada banyak makam-makan para dewa yang disematkan cerita-cerita tersendiri yang sampai sekarang masih bisa kita baca dan dengar.

Amat sangat menarik apabila melihat keindahan danau toba yang sarat dengan cerita rakyat serta divisualisasikan dengan cara digital. Terlebih dengan panorama dan sentuhan cahaya-cahaya yang menghiasi kuburan-kuburan milik warga. 

Dalam aspek sosial tentu bantuan untuk memugar dan memperbaiki kuburan keluarga atau makam dari keluarga yang diberikan oleh pemerintah menjadi salah satu dorongan penyemangat spiritual dan ekonomi. Tepat lah hal ini masuk dalam tetap menjaga kesadaran kolektif dari masyarakat seperti yang dikatakan sosiolog ternama Emile Durkheim.

Pengembangan terhadap stroynomic tourism diarahkan kepada visualisasi digital yang tentunya dapat dipasarkan dan dilihat oleh masyarakat umum. Secara tidak langsung membangun storynomic yang menarik akan mendapatan perhatian lebih dari para wisatawan domestik maupun manca negara untuk dapat mencari tahu atau bahkan ingin mengunjungi suatu lokasi di sekitaran Danau Toba.

Secara bangunan materi (fisik) pemerintah dapat membangun sebuah Majalah Dinding yang terdapat Scan QR (Quick Response), ketika masyarakat mengakses QR tersebut maka langsung ditujukan kepada informasi digital dan animasi digital mengenai sejarah dan kebudayaan yang mereka lihat itu. Jadi hal ini dapat mempermudah wisatawan untuk mengakses dan mendapatkan informasi, tentunya juga disediakan dalam bentuk bahasa internasional. 

Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Kemenkraf/Baparekraf RI untuk mengembangkan storynomic tourism. Scan QR yang disediakan juga bisa dapat berisi tempat-tempat menarik yang layak dikunjungi di sekitaran kawasan Danau Toba, dengan khasanah ragam kultur budaya, kuliner dan berbagai hal menarik lainnya. Tentunya hal ini dapat mempermudah para wisatawan yang akan berkunjung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun