Mohon tunggu...
Amrin Pandiangan
Amrin Pandiangan Mohon Tunggu... Jurnalis - Magister Sosiologi

Mahasiswa Pasca Sarjana Magister Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang Pemerhati Sosial, Budaya, Pendidikan, Politik Socio Therapist Public Speaker

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Inovasi Wisata di Kawasan Danau Toba

1 Februari 2022   14:09 Diperbarui: 1 Februari 2022   14:16 1582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Asyiknya ke Danau Toba bukan hanya sekedar menikmati keindahan panorama alamnya, namun ada pula ragam cerita-cerita masyarakat, ragam kebudayaannya serta tradisinya serta kulineran khas dari daerah sekitaran Danau Toba.

Kibaran Sang Merah putih di Danau Toba (Doc.Pribadi)
Kibaran Sang Merah putih di Danau Toba (Doc.Pribadi)

Flying Danau Toba, juga dapat dijadikan rujukan program wisata terbaik yang dihadirkan oleh pemerintah. Tentu saja keindahan Danau Toba salah satu danau terbesar di dunia ini menjadi hal yang perlu digaungkan. Namun, alangkah baiknya apabila danau ini tidak hanya dinikmati dari jalur dara, dan air saja, melainkan dari jalur udara. 

Pemerintah dapat menyediakan transportasi berupa pesawat kecil untuk wisatawan agar bisa menikmati keindahan Danau Toba dari atas langit. Pesawat seperti Cessna 172 misalnya, yang dapat mendarat di darat dan permukaan air. 

Pengembangan wisata Flying Danau Toba tentu dapat menarik para investor untuk dapat turut serta membangun wisata Danau Toba. Hal ini juga dapat menambah income (pendapatan) dari daerah tersendiri.

Sejatinya wisata yang dibangun dan dikembangkan juga harus berbanding lurus dengan kesejahteraan masyarakat sekitar Danau Toba, dengan membuat suatu lapangan pekerjaan yang baru. 

Pengembangan wisata dengan landasan pesawat dari Flying Danau Toba dapat memanfaat kan air dan daratan sekitaran danau toba, atau desa-desa yang dapat dijadikan role model wisata. 

Akses-akses penginapan pun bisa melibatkan dengan cara live in di salah satu desa, dengan melihat secara langsung kegiatan  dari masyarakat. Melibatkan masyarakat dalam pengembangan wisata jauh lebih baik dan mudah untuk perkembangan kedepannya. Namun, hal ini dapart sukses terjadi bilamana pemerintah pun turu berpartisapasi secara aktif dalam pengembangan sumber daya manusianya.

Daya kreasi serta inovasi yang baik tanpa menghilangkan jejak-jejak budaya dalam mengembangkan wisata disekitaran kawasan Danau Toba sangat diharapkan. Hal ini akan menjadi tolak ukur mampukah masyarakat untuk bersaing dan menciptakan sebuah kawasan wisata yang mendunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun