Kak Agam kan sudah tahu kemampuan aku, pikir Dani berbangga hati. Aku kan mahir main biola aneka macam lagu. Gampang lah.
Tibalah saat konser. Dani memakai kaos sekolah musiknya, dilengkapi dengan jas tuxedonya. Lengkap dengan sepatu dan kaos kaki. Dani datang ke lokasi konser tepat pada waktu yang dijanjikan.
"Dani!" Â panggil kak Agam. "Sini! Tolong bantu angkat sound system ini yah!" ajak Kak Agam. Â "O ya, tuxedo dan biola kamu simpan saja di kursi, dekat tas kakak."
Dani heran, biasanya kak agam berpakaian rapi, berkemeja senada dengan kaos seragam  mereka. Kali ini kak Aga,m hanya memakai kaos saja, dengan celana jenas dan sepatu santai. Tak berani banyak tanya, Dani menyimpan biola dan tuxedonya di kursi, lalu mulai terlibat membantu kak Agam. Membereskan speaker, menyiapkan mic dan properti lainnya.
Satu persatu teman-teman les mulai berdatangan. Semua berpenampilan rapi, keren dan harum. Hanya Dani dan Kak Agam yang tampak lusuh. Dani sebenarnya bingung, tapi melihat kesibukan kak Agam yang luar biasa, Dani tak berani bertanya-tanya.
Acarapun mulai dibuka MC. Dani digamit Kak Agam ke belakang panggung.
"Dani, bantu kakak duduk di dekat meja sound system yah. Kakak ajarkan kamu bagaimana menggunakan alat itu."
"Maksud kakak?"
"Iya hari ini, Kak Agam punya hadiah istimewa buat Dani. Menjadi Operator."
"Apa???"
"Hehehe maaf Dani. Ini pelajaran buat kamu. Hari ini kamu  tidak naik stage. Kakak akan temani kamu, tenang aja."