Mohon tunggu...
Amir Mahmud Hatami
Amir Mahmud Hatami Mohon Tunggu... Lainnya - Aku Berpikir, Maka Aku Kepikiran

Menemukan sebelah sepatu kaca di jalanan. Siapa tahu, salah satu dari kalian kehilangan!

Selanjutnya

Tutup

Humor

Sarjana Tua

21 Desember 2021   00:12 Diperbarui: 21 Desember 2021   00:44 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by AndreoPolino

“Dajal datang, Dajal datang, cepat selamatkan diri kalian!” teriak Amar membuat pelanggan Mamang Atep melirik ke arahku.

“Kiamat telah tiba, kiamat telah tiba, hatiku gembira.” Dorif, Herun, dan Mima begitu kompak merespon Amar. Mereka berhasil memancing tawa orang sekitar berkat memparodikan lagu “Libur Telah Tiba”.

Gelak tawa tidak terbendung. Aku biarkan mereka menghabiskan sisa tawa yang masih mengendap. Hitung-hitung, amal jariah untukku.

Satu menit berselang, suasana menjadi tenang. Karbon dioksida yang keluar dari mulut-mulut mereka ketika tertawa, membuat sesak seisi ruangan. 2 ventilasi yang terdapat di kedai berukuran 3x4 itu, tidak mampu mengeluarkan udara yang tidak layak hirup. Bukannya menunggu sampai udara di ruangan kembali segar, Mima malah membuka obrolan.

“Valdi, apakah gelar S.Sos dapat membantu kita meraih pekerjaan?” tanya Mima kepadaku.

“Entahlah, bagaimana menurutmu?” jawabku.

“Jelas tidak, kerja tidak perlu mengandalkan gelar sarjana.” kata Mima menjawab pertanyaannya sendiri.

“Tapi Mima, bukannya gelar sarjana merupakan modal penting agar kita dapat diterima kerja di perusahaan bagus?” tanyaku pada Mima sembari memasang wajah lugu.

“Maksudmu, kau akan bahagia bersama perusahaan yang menerimamu itu?” sela Dorif penuh rasa penasaran.

“Bukan, bukan. Menurutku, Valdi menganggap jerih payah kita selama duduk di perguruan tinggi akan terbayarkan ketika kita bekerja.” Herun menanggapi pertanyaan Dorif.

“Benar, gelar memang membantu kita saat melamar kerja. Tapi, kau juga harus ingat, Valdi. Kata “Kerja” sendiri tidak dikhususkan untuk mereka yang bekerja pada suatu perusahaan saja.” Amar menimpali pertanyaanku.       

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun