Mohon tunggu...
Amir Mahmud Hatami
Amir Mahmud Hatami Mohon Tunggu... Lainnya - Aku Berpikir, Maka Aku Kepikiran

Menemukan sebelah sepatu kaca di jalanan. Siapa tahu, salah satu dari kalian kehilangan!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Undang-Undang Buatan Ayah

20 Desember 2021   23:07 Diperbarui: 21 Desember 2021   00:00 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by wal_172619 from Pixabay 

"Ya, benar, Undang-undang buatan ayahku. Dan, takkan ku biarkan orang-orang seperti mu secara serampangan menafsirkan warisan ayahku itu dengan seenak jidat."

"Buka matamu, Rigi! Tanton dikenal sebagai gudangnya penyair, pelukis, pemahat, dan penulis ternama dunia. Lagi pula, sejauh ini belum ada masyarakat atau wisatawan yang memperkarakan mural, entah itu mural yang bermuatan kritik sosial hingga politik, justru mereka lah yang paling gencar mendukung keberadaan lukisan di tembok. Baru kau seorang yang bertindak berlawanan."

"Tanton maju sebab demokrasi, dan kau harus ingat, negara kita sekarang menganut sistem itu. UU dibuat sesuai dengan keinginan rakyat, bukan keinginan tiran seperti 33 tahun lalu." sambung Virgil.

"Dasar kau liberal tengik, pengkhianat negara. Jangan harap hidupmu bakal tenang, camkan itu!" timpal Rigi penuh kesal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun