d. Mampu menjalin hubungan keluarga dan menumbuhkan rasa percaya diri dan harga diri anak.
e. Dapat meningkatkan kemampuan berpikir anak untuk membedakan yang benar dan yang salah.
Ada juga beberapa bentuk komunikasi berdasarkan parental care, yaitu:
Yang pertama adalah bentuk komunikasi otoriter (Forcing the Will)
Oleh karena itu, ciri dari komunikasi otoriter seperti ini adalah lebih banyak berbicara dan lebih banyak mendengarkan, selalu menyalahkan anak, tidak memahami masalah yang dialami anak, dan tidak memberikan kesempatan kepada anak untuk berbicara hanya untuk menyampaikan pendapat.
Yang kedua adalah bentuk pertukaran demokrasi (saling menghormati)
Ciri lain dari jenis komunikasi ini adalah memperlakukan anak sebagai teman, memuji anak atas keberhasilannya, menggunakan bahasa yang mudah dipahami anak, dan mengungkapkan penghargaan atas apa yang dilakukan anak.
2. Partisipasi sosial
Manusia adalah makhluk sosial, pada dasarnya manusia tidak hidup sendiri, selalu membutuhkan orang lain, interaksi dengan manusia akan membuat orang lain ingin berinteraksi dengannya.
Interaksi juga bisa dilakukan oleh bayi dan balita, tidak hanya kita orang dewasa yang bisa berinteraksi dengan orang lain, bayi juga bisa. Syamsu (2014, hlm. 122) mengemukakan bahwa pembangunan sosial juga dapat diartikan sebagai proses pembelajaran yang menyesuaikan dengan norma atau aturan kelompok, etika atau adat istiadat, melebur menjadi satu kesatuan dan dikomunikasikan serta dikerjakan bersama.
3. Bangun hubungan