Mohon tunggu...
Amirah Mutiara Yasmin
Amirah Mutiara Yasmin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Surabaya

Bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenali Temper Tantrum pada Anak

22 Desember 2022   19:00 Diperbarui: 22 Desember 2022   19:02 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika anak sudah mencapai batasnya, emosi yang selama ini ditekan akan meledak-ledak dan memunculkan perilaku-perilaku berlebihan yang dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain. 

Perilaku yang biasa ditemukan pada anak tantrum dalam mengungkapkan perasaannya yakni dengan membuang barang, memukul, membenturkan kepala, menangis hingga menjerit-jerit secara berlebihan. 

Sedangkan Hurlock (2010) mendefinisikan temper tantrum sebagai dari perasaan takut yang hebat disertai dengan iri hati yang tidak masuk akal yang menimbulkan ledakan amarah kuat pada anak. Kemarahan yang dirasakan anak ini karena sukarnya mereka dalam mengutarakan keinginan dan maksud sebenarnya. Dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, tantrum memang tergolong normal terjadi karena pada masa ini anak menunjukkan kebebasannya dalam berekspresi.

Bagaimana Cara Mengenali Tantrum Normal dan Abnormal Pada Anak?

Orang tua dan guru sering kesulitan dalam membedakan tantrum normal dan abnormal. Adapun cara mengenalinya sebagai berikut :

  • Tantrum Normal
  • Terjadi pada kisaran usia 1 - 4 tahun dengan perilaku menangis, menggapai-nggapai lengan atau kaki, jatuh ke lantai, mendorong, menarik, atau menggigit. Rentang waktu ternjadinya tantrum selama 1-15 menit dengan durasi kurang dari 5 kali per-hari. Suasana hati normal di antara periode marah
  • Tantrum Abnormal
  • Terjadi pada kisaran usia lebih dari 4 tahun dengan perilaku melukai diri sendiri atau orang lain saat marah. Rentang waktu terjadinya tantrum selama lebih dari 15 menit dengan durasi lebih dari 5 kali per-hari. Suasana hati menetap selama periode marah.

Apa Penyebab Temper Tantrum Pada Anak?

Meskipun tantrum merukapan salah satu tahap dalam perkembangan anak. Namun bukan berarti tantrum dimaklumi dan diabaikan, bimbingan dari orang tua maupun pendidik diperlukan dalam proses mereka belajar mengontrol emosi. 

Pengabaian dapat menimbulkan pikiran negatif dan ketakutan berlebih pada anak seperti takut tidak dicintai akibat dari ketidakpuasan anak atas perilaku atau respon yang diberikan lingkungan. Hasan (2011) menyebutkan bahwa temper tantrum sering terjadi karena anak merasa frustasi dengan keadaannya, sedangkan ia tidak mampu mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata atau ekspresi yang diinginkannya. Supriyanti (2019) mengemukakan faktor penyebab temper tantrum yakni

1) Faktor fisiologi seperti lelah, lapar, sakit,

2) Faktor psikologis seperti tekanan atas kegagalan anak dalam memenuhi harapan orang tua,

3) Faktor lingkungan seperti pola asuh orang tua yang kurang tepat dirumah, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat yang kurang baik dapat mengganggu kestabilan jiwa anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun