Mohon tunggu...
Amirah Mutiara Yasmin
Amirah Mutiara Yasmin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Surabaya

Bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenali Temper Tantrum pada Anak

22 Desember 2022   19:00 Diperbarui: 22 Desember 2022   19:02 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Mengalihkan perhatian atau mengarahkan anak. 

Ketika seorang anak tidak berperilaku baik, orang tua bersikap tenang sambil mengarahkan anak pada hal positif. Contoh, "ini adalah seember air. Mari kita letakkan di luar di mana kamu bisa bermain air sepuasmu."

3. Singkat dan jelas dalam mendisiplinkan anak. 

Orang tua sebaiknya menegakkan aturan secara konsisten, dapat dilakukan dengan mengangkat dan memindahkan anak dari ruangan dan mengsolasinya selama dua hingga lima menit.

4. Menemukan penyebab munculnya amarah atau temper tantrum pada anak. 

Alasan seorang anak memiliki tantrum bervariasi, seperti ingin mendapat perhatian, ingin didengar, protes terhadap hal tidak sesuai dengan keinginan, menghindari kegiatan yang tidak ingin dilakukan,untuk balas dendam, atau sebagai pelampiasan ketakutan diabaikan.

5. Menghindari tindakan mempermalukan anak tentang amarahnya. 

Tindakan orang tua yang mempermalukan anak dapat berdampak negative terhadap keinginan anak untuk melepaskan tekanan kepada orang lain.

6. Mengajarkan anak tentang intensitas amarah

7. Menetapkan batasan 

Memberika batasan yang jelas dan harapan tinggi untuk mengatasi kemarahan anak yang sesuai dengan usia, kemampuan, dan temperamen anak. Contoh ketika menghadapi anak yang mengamuk, "Saya berharap kamu dapat mengendalikan amarah tanpa memukul. Saya berharap kamu jujur dan memperhatikan orang lain, melakukan yang terbaik disekolah, meminta apa yang kamu inginkan, dan memperlakukan orang lain seperti kamu ingin diperlakukan" .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun