Selanjutnya, sekitar siang hari menjelang dzuhur, di tengah perjalanan Faiz dan para pendaki lainnya dikejutkan oleh segepok uang yang masih bersih tergeletak begitu saja di tanah.
"Uangnya cukup banyak ada Rp2.000 sampai Rp20 ribu segepok berjejer rapi di tengah jalan, kaya uang habis keluar dari bank. Temen gua namanya Lana mau ambil, cuman Mas Dias nyuruh Lana untuk uangnya dibalikin lagi ke posisi semula karena kita enggak boleh ngambil yang bukan hak kita," ungkapnya.
"Kita nggak boleh ambil duit itu. Kembalikan ke posisi semula,” kata Dias kepada rekan-rekan lainnya.
Rekan-rekan pendaki lain sudah paham atau mengetahui bahwasanya Dias adalah seorang indigo yang dapat merasakan hal-hal gaib.
Tapi Diaz tidak pernah diganggu sama sekali oleh kehadiran sosok makhluk halus sekitar Gunung Lawu.
Kemudian setelah para pendaki meninggalkan uang pada tempatnya, lalu melanjutkan perjalanan, mereka memutuskan untuk beristirahat sebentar dari panasnya terik matahari di gunung Lawu di pos 3.
Tiba-tiba anehnya tanpa pertanda apapun, hujan deras turun begitu saja padahal baru saja terik matahari.
Aura di tengah perjalanan menuju pos tiga Gunung Lawu terasa sangat mencekam.
Terlihat ada sosok wanita dengan muka rata, rambut panjang, dan baju putih terlihat sangat jelas dan mengikuti mereka tapi Faiz dan para pendaki tetap melanjutkan pendakian.
Setelah melihat sosok tersebut, badan Faiz terasa dingin, menggigil, dan tidak dapat digerakkan.
Faiz mengungkapkan jika sosok tersebut tidak menerima kehadiran mereka