Mohon tunggu...
Aminuddin Malewa
Aminuddin Malewa Mohon Tunggu... Freelancer - Penjelajah narası

Penikmat narasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Normal Baru tapi Lama di Punik, Sumbawa

22 Juni 2020   12:10 Diperbarui: 22 Juni 2020   14:43 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mencuci tangan, normal baru? (dokpri)

Kalaupun kebaruan ingin ditelisik, maka di Punik kebaruan muncul dalam bentuk kombinasi bambu petung dengan sumber air dari kran jaringan perpipaan air bersih yang sudah tersedia. Beberapa warga bahkan menggunakan buluh bambu yang berukuran lebih kecil sebagai pengganti stop-kran.

Rumah warga dengan bambu wadah air di depannya (dokpri)
Rumah warga dengan bambu wadah air di depannya (dokpri)
Wadah air dan stop kran bambu (dokpri)
Wadah air dan stop kran bambu (dokpri)
Stopkran dari bambu (dokpri)
Stopkran dari bambu (dokpri)
Wadah air dan stopkran dari bambu (dokpri)
Wadah air dan stopkran dari bambu (dokpri)
Penggunaan bahan lokal dalam penyediaan fasilitas cuci tangan dan membangkitkan kembali kearifan lokal memancing pemikiran untuk pendefinisian lokal terhadap jargon New Normal. New Normal dapat dimaknai sebagai penyegaran, penataan dan pemanfaatan kembali nilai-nilai arif yang sekian lama terkubur digilas godaan modernisasi yang sayangnya seringkali hanya menjangkau kulit semata.

Jauh di pedalaman, ditingkahi hamparan kebun kopi dan kemiri, tanpa banyak kampanye warga Dusun Punik, Desa Batu Dulang di Kabupaten Sumbawa sedang memelihara warisan leluhur berupa nilai berbagi dan kohesi sosial tanpa mengabaikan tuntutan kondisi terkini yang terpapar pandemi.

Perempuan pengupas kemiri (dokpri)
Perempuan pengupas kemiri (dokpri)
Warga desa di Punik (dokpri)
Warga desa di Punik (dokpri)
Sembari menyeruput kopi organik dan juga diselingi Cascara (teh rasa kopi), di Punik Desa Batu Dulang Kecamatan Batu Lanteh  kami menikmati irama kearifan lokal yang mengalun bersama aktifitas keseharian warga Kabupaten Sumbawa.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun