2.Tujuan umum lembaga pendidikan islam yang sering dikalahkan oleh kepentingan kelompok, danÂ
3.Munculnya bentuk-bentuk perhimpunan atau persikatan yang apatis dan indeferensi (membeda-beda).
4.Seorang peminpin yang dapat dipilih oleh sekat friksi yang memegang teguh pendiriannya dan akan lebih berperan sebagai peminpin bagi kelompoknya dan bukan bagi lembaganya.Â
5.Sebagai reaksi terhadap tekanan yang berlebihan, konflik menyebabkan ketidakseimbangan fisik dan mental, yang menurunkan kinerja atau yang biasa disebut dengan stress.
Sementara dampak positifnya, antara lain adalahÂ
1.Konflik sering menyebabkan seseorang berusaha menjadi lebih baik dan mencari cara terbaik untuk berprestasi, yang menghasilkan peningkatan fungsi organisasi. Dalam konteks organisasi, konflik juga memiliki potensi untuk meningkatkan fungsi organisasi secara keseluruhan. Ketika individu atau kelompok dalam organisasi berhadapan dengan konflik, mereka terdorong untuk mencari solusi yang menguntungkan semua pihak. Hal ini mendorong kolaborasi, komunikasi yang lebih baik, dan pemahaman yang mendalam tentang perspektif orang lain.Â
2.Berhati-hati saat bekerja karena pesaingnya selalu mengawasinya.Â
3.Ketika kesadaran ini muncul, dorongan untuk bersatu dan bekerja sama dalam menghadapi persaingan dapat memperkuat tim atau kelompok kerja. Selain itu, kesadaran akan pentingnya bersaing secara sehat juga mendorong individu untuk tidak hanya fokus pada keunggulan pribadi, tetapi juga menghargai keberhasilan orang lain.
4.mendorong orang untuk memecahkan masalah secara demokratis dan tepat. Inisiatif untuk memecahkan masalah secara demokratis dan tepat menjadi kunci untuk mengatasi tantangan yang muncul.Â
Sekolah Islam memiliki kesempatan untuk menghasilkan ide-ide baru yang berasal dari konflik sebelumnya. Oleh karena itu, organisasi komonitas harus mulai belajar bagaimana mengatasi konflik sehingga mereka dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan islam.
Dari penjelsan diatas dapat ditari kesimpulan bahwa terdapat keterkaitan antara sumber konflik dan stress itu sendriri yaitu berasal dari perbuatan dan pola pikir manusia. Pola pikir manusia juga sering memengaruhi perilaku manusia; pola pikir yang positif akan menghasilkan perilaku yang sehat, dan pola pikir yang negatif akan menghasilkan perilaku yang kurang sehat. Konflik sering terjadi di institusi pendidikan Islam; ini termasuk konflik intrapersonal, interpersonal, intragroup, intergroup, dan bahkan intraorganisasi.Â