Meski berbeda bentuk dan cerita, namun di mata saya, apa yang dialami oleh Prabowo, dengan segala jatuh bangun yang ia alami selama perjalanan hidupnya, memiliki "benang merah" dan "esensi" seperti tokoh "The Dark Knight".
Seorang pria yang terlahir kaya raya, tampan, terpandang, namun seolah memiliki "dua sisi mata uang" dalam hidupnya.
Di satu sisi ia adalah superhero yang gagah berani dan rela mengorbankan apapun untuk orang banyak dan tanah air, namun di sisi lain, ia justru dianggap penjahat dan pengacau dunia karena berbagai masalah yang ia hadapi.Â
Dan sama seperti "The Dark Knight" yang tidak memiliki istri, hanya didukung oleh sedikit orang-orang setia dan kepercayaannya, dan sedikit "peralatan canggih" dan "persenjataan" yang dimiliki untuk melawan kejahatan dan menciptakan keadilan dan kedamaian kota, seperti itu juga Prabowo.
Ia hanya didukung oleh sedikit partai politik, dan juga  sedikit media massa untuk berjuang dalam Pilpres tahun depan, yang mungkin akan menjadi Pilpres terakhir yang ia ikuti mengingat faktor usia dan juga faktor regenerasi.Â
Namun sama seperti filosofi dalam film "The Dark Knight Rises", seperti itu pula spirit dan perjuangan seorang Prabowo. Ia tak kenal menyerah, jiwa dan spiritnya terus berkobar, meski bertahun-tahun ia mengalami "hantaman" bertubi-tubi yang menyerang karier, nama baik, kehormatan, citra, dan juga semua prestasi cemerlangnya.Â
Meski mungkin bagi sebagian orang ia dianggap sangat "ambisius" dan "gila jabatan" karena berkali-kali maju sebagai capres meski berkali-kali gagal, namun bagi saya semua yang dilakukan olehnya adalah sikap seorang ksatria sejati, yang terus berjuang tanpa henti untuk menegakkan prinsip keadilan untuk orang banyak dan tanah air, meski semua perjuangannya itu "sepi publikasi", jauh dari sorak sorai penonton dan gegap gempita lampu kamera, bahkan kerap menjadi cibiran dan hujatan.
Dan sama juga seperti "The Dark Knight" yang terkesan kuno dan konservatif, mungkin seperti itu juga seorang Prabowo. Ia seringkali dianggap terlalu paranoid dan skeptis dengan keadaan bangsa kita, yang seolah-olah masih berada dalam suasana perang, namun saya melihatnya itu sebagai sikap ekstra waspada yang justru diperlukan seorang pemimpin bangsa dalam melindungi dan memajukan bangsa dan masyarakatnya dari ancaman bangsa dan negara lain, termasuk soal ekonomi, hukum, dan sebagainya.
Meski memang banyak perbedaan mendasar antara "The Dark Knight" dengan seorang Prabowo, ia bukan playboy seperti Batman, dan juga termasuk soal pembawaan Prabowo yang senang berorasi dengan menggebu-gebu, tentu berbeda dengan Batman yang justru tidak banyak bicara, apalagi berorasi di depan banyak orang. Batman justru seorang yang pemurung dan penyendiri.
Namun ada satu pernyataan Prabowo yang cukup signifikan yang perlu saya sampaikan di sini terkait tuduhan kudeta yang ditujukan kepadanya saat tahun 1998 lalu. Pernyataannya itu berbunyi sebagai berikut:
"Keputusan mempercepat pensiun saya adalah sah. Saya tahu, ada banyak prajurit saya yang akan melakukan apa yang saya perintahkan. Tetapi saya tidak mau mereka mati berjuang demi jabatan saya. Saya ingin menunjukan bahwa saya menempatkan kebaikan bagi negeri saya dan rakyat di atas posisi diri saya sendiri. Saya adalah Prajurit yang setia. Setia kepada negara, setia kepada republik."