Cerita di film ini sangat menarik, penuh intrik, konflik, dan klimaks yang cukup menegangkan dan tak bisa ditebak. Hingga pada akhir cerita film, Batman mengorbankan dirinya untuk dituduh sebagai orang yang bertanggung jawab atas pembunuhan massal yang dilakukan oleh Jaksa Wilayah Harvey Dent sekaligus dituduh membunuhnya.
Hal itu dilakukan demi mempertahankan citra heroik Harvey Dent dan menyelamatkan sistem keadilan di kota Gotham yang telah diporakporandakan oleh Joker.
Dan trilogy film The Dark Knight
ini ditutup oleh film "The Dark Knight Rises" pada tahun 2012, yang tak kalah seru dan menegangkan, sekaligus penuh intrik, konflik, dan klimaks yang tak bisa ditebak. Seperti edisi sebelumnya, kesan gelap, misterius, dingin, dan membuat jantung berdegup keras juga menyelimuti aura film ini.
Selain karena cukup banyak menampilkan adegan yang sadistis dan hiperbola, tokoh penjahat bernama Bane yang dihadirkan pun tak kalah menyeramkan dibandingkan Joker.
Bahkan meskipun wajahnya tertutup masker, namun postur tubuh, karakter, dan suara yang terdengar bisa dibilang menampilkam kesan yang lebih brutal dan lebih canggih. Namun berkat kehadiran tokoh Cat Woman yang licik namun cantik, lincah, dan jenaka yang diperankan oleh Anne Hathaway, film ini menjadi sedikit mencair dan lebih segar.
Selain tokoh perempuan kaya raya yang cantik dan innocent bernama Miranda Tate, semakin membuat film ini terlihat tidak membosankan.
Terus terang, diantara ketiga film trilogi The Dark Knight, film ketiga inilah yang justru paling saya sukai. Selain tokoh dan cerita yang ditampilkannya lebih kompleks, klimaks dan akhir cerita film ini pun sangat misterius dan tidak bisa ditebak, juga terdapat banyak filosofi hidup yang tersurat dalam film ini.
Termasuk ketika Batman dimasukkan ke dalam sumur gelap dan sangat dalam setelah disiksa oleh penjahat Bane, dan perjuangan Batman untuk bisa keluar dari sumur tersebut, lalu kembali ke Kota Gotham dan akhirnya ia berhasil menyelamatkan kota dari aksi kejam Bane dan Miranda Tate (yang ternyata ia dalang kejahatan dan putri dari Ra'S Al Ghul).
Cuplikat kalimat yang mengandung Filosofi yang selalu saya ingat dari film tersebut adalah: "Orang lain bisa menghancurkan ragamu, namun jangan biarkan mereka menghancurkan jiwamu, semangatmu".
Pertanyaannya, mengapa saya membandingkan Prabowo Subianto dengan tokoh "The Dark Knight"? Alasannya sederhana, karena menurut saya, tokoh nasional tersebut memiliki kemiripan dalam hal "Citra", (baik yang ia tampilkan oleh dirinya maupun penilaian publik), dan juga spirit dan dedikasinya untuk orang banyak dan tanah air.