Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Model Sedekah Dengan Memberdayakan Pelaku Aktivitas Ekonomi

25 Januari 2025   14:12 Diperbarui: 25 Januari 2025   14:12 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Bila kita makan diluar bersama keluarga  di suatu warung makan/rumah makan/restoran/lainnya, berarti kita sudah membantu pemilik warung makan/rumah makan/restoran/lainnya tersebut. Selain pemilik warung makan/rumah makan/restoran/lainnya tersbut barang yang dijualnya  bisa terjual dan akan menerima pendapatan, kita juga sudah membantu pekerja yang ada di warung makan/rumah makan/restoran/lainnya itu juga. Lebih jauh lagi berarti kita juga akan membantu keluarga pekerja tersebut. Bukankah, di negeri ini pekerja rata-rata sedikitnya menanggung 2-3 orang anggota keluarganya.

Hanya saja, kita perlu mempertimbangkan uang  yang kita miliki atau pendapatan yang kita peroleh. Artinya, jika memungkinkan dan atau ada anggaran untuk makan di luar, mengapa tidak kita lakukan. Bisa saja, kita anggarkan satu kali  seminggu atau satu kali satu sebulan..

Makan di luar tersebut, bisa saja kita buat atau kita jadikan sebagai ajang hiburan atau untuk bergembira ria bersama keluarga. Mungkin kita butuh cita rasa yang berbeda, mungkin kita butuh suasana yang baru atau suasana yang lain.

 

Membeli Pada Penjual Keliling.

Kemudian secara tidak langsung kita berbelanja saja sudah ada usnur membantu penjual , hanya perlu diniatkan. Misalnya, kita membeli ini dan itu untuk kebutuhan sehari-hari dengan niat membantu penjual.

Bila disimak, dengan kita berbelanja pada seseorang penjual, berarti kita sudah membantu mereka, sekaligus berarti kita sudah sedekah kepada penjual tersebut.

Saya pernah menyaksikan penjual di kaki lima atau di sudut kota yang "termangu" bahkan sampai "mengantuk", karena tiada yang membeli atau tidak satu pun konsumen yang menghampirinya. Bisa juga penjual makanan/sayur mayur keliling, ia sudah berkeling terkadang belum ada konsumen yang menyetop nya untuk membeli barang dagangannya.

Nah, agar kita bisa sedekah dengan mereka, tidak ada salahnya kita membeli walaupun dalam jumlah kecil atau sedikit atas barang dagangannnya, dengan niat membantu agar bernilai sedekah.

Sebagai contoh; bisa saja kita membeli satu kantong krupuk yang dijajakan penjual krupuk keliling hanya sekedar untuk membantunya, walaupun mungkin kita sudah membeli krupuk di tempat lain atau di pasar swalayan atau pada ritel modern.

Bisa juga membeli untuk diberikan kepada  orang lain. Misalnya kita tidak akan memakan krupuk tersebut karena kita menghindari minyak agar kolestrol tidak naik, maka kita membeli krupuk yang dijajakan penjual keliling tersebut dengan maksud untuk diberikan kepada orang lain atau kepada rekan kerja kita yang ada di unit kerja kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun