Â
Bila di cermati, dengan banyaknya pelaku bisnis di negeri ini, paling tidak akan memperbesar penerimaan daerah melalui penerimaan  retribusi,  pajak, dan meningkatkan penerimaan berbagai sektor ekonomi di negeri ini.
Kemudian dengan adanya pelaku bisnis yang  mengelola sumberdaya alam (SDA), akan menciptakan multiplier effect. Multiplier effect  merupakan pengaruh  yang meluas  yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan ekonomi dimana peningkatan pengeluaran nasional mempengaruhi peningkatan pendapatan dari konsumsi. (djkn.kemenkeu.go.id)
Begitu juga dengan nilai tambah (value added) yang tercipta, dari adanya pengelolaan SDA dalam aktivitas bisnis. Â Dengan semakin tingginya nilai tambah yang tercipta, maka semakin besar pula tambahan nilai dari suatu SDA Â yang menjadi input dalam proses produksi yang dilakukan oleh pelaku bisnis.
Â
Mengapa Tidak Mendongkrak Pertumbuhan?
Dengan semakin banyaknya unit bisnis yang dilakoni  pelaku bisnis tersebut, idealnya akan mendorong peningkatan pendapatan yang pada akhirnya akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Namun, kenyataannya tidak demikian, mengapa?
     Â
Bila dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya, negeri ini berhasil mencatat pertmbuhan ekonomi pada level yang cukup mengembirakan, Â pernah mencapai angka di atas 6 persen bahkan lebih.
Pada tahun 2007 lalu, negeri ini pernah mencapai prestasi yang menggembirakan yakni ekonomi nasional tumbuh 6,35 persen bahkan pernah mencapai angka di atas 7 persen. Sementara beberapa tahun terakhir ini pertumbuhan ekonomi hanya berkisar pada angka 4,8 sampai 5,3 persen (databoks.katadata.co,id)
Banyak faktor yang menyebabkannya, faktor dominan adalah "nyunsepnya" konsumsi rumah tangga, terlebih konsumsi kelas menengah bawah.  Sehingga, walaupun unit bisnis yang dilakoni pelaku bisnis di negeri ini terus bertambah, namun tidak  signifikan mendorong "melesatnya" pendapatan.