Sebelumnya, sudah saya kemukakan bahwa saat ini pelaku unit usaha modern berlomba-lomba melakoni bidang pelaku usaha tradisional (lihat Amidi dalam kompasiana.com, 06 Agustus 2023).Â
Sebenarnya mereka ini merupakan pendatang baru selaku usaha modern dibidang perdagangan ritel (sayur, buah, cat, bahan bangunan dan lainnya). Dalam hal ini jelas yang merasa disaingi adalah pelaku usaha tradional (buah, sayur, cat, bahan bangunan dan lainnya).
Nah, tunggu sebentar lagi pelaku usaha modern tersebut pun akan disaingi kembali oleh pelaku usaha (pendatang baru) yang sejenis yang kapasitasnya lebih besar lagi dari mereka.
Bagitu juga dengan pendatang baru yang sebentar lagi akan hadir, misalnya pelaku usaha dibidang kesehatan (alat-alat kesehatan) dan pendidikan yang lain yang lebih spesifik.Â
Singkat kata, pelaku usaha dibidang-bidang tersebut yang sudah eksis saat ini, sebentar lagi akan tersisi, bila tidak bisa bertahan ditengah gempuran persaingan pelaku usaha pendatang baru yang nanti-nya akan hadir.
Apa yang harus dilakukan?
Jika kita cermati secara seksama, pelaku usaha yang sudah ada pun sudah terlihat saling "mengancam", apalagi nanti hadir pendatang baru, seperti usaha dibidang perdagangan ritel, kesehatan dan pendidikan.Â
Beberapa tahun terakhir ini antar mereka sudah berlomba-lomba saling memburu konsumen. Misalnya antar perdagngan ritel modern sendiri dan dengan perdagangan ritel tradisional. Misalnya dibidang kesehatan, RS yang pemodal kuat mengalahkan RS pemodal lemah.Â
Misalnya dibidang pendidikan, PT Negeri sudah membuka kelas sore yang menyebabkan jumlah mahasiswa masuk ke PT swasta terkoreksi alias turun.
Dalam menyikapi fenomena ini, setidaknya harus ada langkah antisipasi agar pelaku usaha besar tidak mematikan pelaku usaha menengah/sedang dan pelaku usaha menengah/sedang tidak mematikan pelaku usaha kecil (UMKM)
Pertama. Pelaku usaha yang sedang eksis dan viral sekarang harus mempersiapkan diri dari segala aspek termasuk aspek visioner yang harus terpatri dalam jajaran manajemen, sebelum pelaku usaha selaku pendatang baru tersebut benar-benar hadir di negeri ini atau di daerah ini.