Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa konseling adalah bentuk bimbingan yang dilakukan secara langsung (tatap muka) melaluiÂ
wawancara. Dalam menghadapi masalah yang kompleks, terutama pada masa remaja, bimbingan sangat diperlukan. Perubahan fisik pada masa remaja dapat berdampak besar pada kondisi psikologis mereka, terutama pada masa remaja awal. Tidak semua remaja mampu mengatasi masalah mereka dengan baik, sehingga bimbingan dari orang tua, guru, konselor, dan staf sekolah lainnya menjadi sangat penting. Tujuan dari bimbingan ini adalah agar remaja dapat memahami dan menerima diri mereka, serta mengambil keputusan dan tindakan yang tepat.
Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling adalah aturan atau panduan yang harus diikuti dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah. Menurut Walgito (2004: 28), prinsip-prinsip ini adalah hal-hal yang menjadi pegangan dalam proses bimbingan dan konseling. Hellen (2002: 63) menyebutkan bahwa prinsip-prinsip ini adalah landasan praktis yang harus diikuti dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah. Prayitno dan Erman Amti, seperti yang dikutip oleh Hellen (2002: 64), menyatakan bahwa prinsip-prinsip bimbingan dan konseling berkaitan dengan sasaran pelayanan, masalah klien, tujuan dan proses penanganan masalah, program pelayanan, dan penyelenggaraan pelayanan.
MetodePenelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang kondisi atau fenomena yang ada secara alami saat penelitian dilakukan. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:3), "penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki keadaan, kondisi, atau hal-hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya disajikan dalam bentuk laporan penelitian." Arief Furchan (2005:94) juga menyatakan bahwa "dalam penelitian deskriptif diperlukan penjelasan atau deskripsi mengenai subjek yang dijadikan bahan penelitian terkait dengan keadaan, fakta, dan kejadian yang terjadi saat penelitian berlangsung."
Penelitian deskriptif ini dirancang untuk mendapatkan informasi tentang status dan gejala yang ada saat penelitian dilakukan. Fokus penelitian ini adalah menetapkan karakteristik dari situasi yang sedang diselidiki. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data secara menyeluruh untuk menganalisis kenakalan siswa dan implikasinya dalam layanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 3 Kota Sorong melalui observasi dan wawancara.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pedoman wawancara terstruktur yang disiapkan sebelumnya. Pedoman wawancara ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada responden untuk mendapatkan informasi yang diperlukan. Selama wawancara, peneliti mengumpulkan sebanyak mungkin jawaban dari responden terkait topik penelitian yang sedang dipelajari. Setelah semua jawaban terkumpul, peneliti melakukan analisis data dan menarik kesimpulan dari hasil yang diperoleh.
Selain wawancara, peneliti juga menggunakan metode observasi. Peneliti mempersiapkan format informasi yang berisi variabel dan sub variabel terkait dengan objek yang akan diamati. Selama observasi, peneliti memberikan tanda cek () pada kolom yang sesuai saat objek yang diamati memenuhi standar dan syarat yang ditentukan dalam mendukung pelaksanaan pendidikan. Tanda cek () ini juga diberikan saat proses kegiatan bimbingan konseling berlangsung. Data yang terkumpul dari observasi ini kemudian diolah dengan menarik kesimpulan berdasarkan tanda cek () yang telah diberikan dalam format observasi yang disiapkan oleh peneliti.
Melalui pengolahan data yang cermat dan sistematis, peneliti memperoleh hasil yang akurat dan relevan dengan topik penelitian. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 3 Kota Sorong untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk kenakalan siswa. Berikut beberapa temuan dari penelitian tersebut:
Membolos Dari observasi yang dilakukan pada tanggal 20 Juli 2024, ditemukan bahwa salah satu bentuk pelanggaran yang dilakukan siswa di SMP Negeri 3 Kota Sorong adalah membolos. Peneliti menemukan beberapa siswa yang berkeliaran di luar sekolah sekitar pukul 10.00, mengenakan seragam sekolah yang jelas menunjukkan identitas mereka sebagai siswa SMP Negeri 3 Kota Sorong.