Mencapai kebebasan dengan mengurangi kebergantungan pada orang dewasa.
Mengembangkan kepercayaan dalam kemampuan diri untuk berdiri sendiri dalam masalah finansial.
Merencanakan dan mempersiapkan diri untuk memasuki lapangan kerja pada masa depan.
Menentukan sikap dan memperoleh pengalaman yang berguna untuk pernikahan dan hidup berkeluarga.
Mengembangkan berbagai keterampilan dan konsep yang dibutuhkan untuk berpartisipasi dalam bernegaraan.
Merencanakan dasar-dasar untuk berperilaku yang bisa dipertanggungjawabkan secara soasial.
Mendapatkan nilai dan sikap yang menjadi pedoman berperilaku yang dapat diterima dan produktif.
Masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju dewasa, dan ini bisa membawa berbagai tantangan. Selama menjalankan tugas-tugas perkembangannya, remaja dapat mengalami kebahagiaan atau masalah, tergantung pada pengalaman positif atau negatif yang mereka alami. Kondisi ini sangat mempengaruhi kesehatan mental mereka. Berikut adalah beberapa masalah umum yang dihadapi oleh remaja:
Masalah Masa Depan: Setiap remaja sering memikirkan masa depan mereka dan merasa cemas tentang apa yang akan terjadi setelah mereka menyelesaikan sekolah. Ketidakpastian ini bisa menimbulkan tekanan dan kadang-kadang membuat mereka mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif (Zakiyah Daradjat, 1976: 126)
Perubahan Fisik yang Cepat: Perubahan fisik yang cepat dapat menjadi masalah karena lingkungan sering kali memperlakukan mereka seperti orang dewasa berdasarkan penampilan fisik mereka. Namun, remaja mungkin belum siap untuk bertindak atau berperilaku seperti orang dewasa.
Krisis Identitas: Remaja sering mengalami krisis identitas karena mereka berada di antara fase anak-anak dan dewasa. Untuk mengatasi kebingungan ini, mereka cenderung mencari identitas mereka sendiri dengan bergabung dalam kelompok sebaya dan mengembangkan gaya atau budaya yang unik. Namun, nilai-nilai yang mereka anut seringkali berbeda dengan nilai-nilai masyarakat umum, yang bisa menimbulkan masalah baru.