Mataku terbelalak dan jantungku serasa berdetak tidak sesuai irama. Tapi David kan pacarku?. Ruangan penuh sesak dengan tamu -tamu undangan. Aku menangalkan jaket parka ku. Biarlah aku memakai dress polkadot dengan topi rajut hitam , aku membutuhkan parfum D Honest saat ini juga. Parfum yang membuatku merasa jujur dengan perasaanku. Dan berjalan menerobos kerumunan orang - orang yang tidak aku kenal..
Tiba di depan David dan Leiticia aku menyapa nya. Leiticia terkejut melihatku.
"Amandaa.... huhu kenapa sih selalu keren, jadi insecure Cia", ujar nya menyapaku. Aku memeluk Cia dan berbisik ditelinganya.
"Nanti kita ngobrol - ngobrol ya, tapi jangan di sini..."
"Oo iya siap , di rooftop aja"...
Kemudian Leiticia menyapa beberapa tamu dan pergi mengambil beberapa tester cake dan kopi untukku dan David.Â
Aku bisa merasa David menarik tanganku.Â
"Jangan pegang-pegang", aku memukul tangannya.Â
"Panas nih..." ledek David. Tidak menyerah, David berusaha mencium pipiku. Aku berdiri menghindarinya.Â
"Awas ya", ujar nya nakal.Â
Aku melihat Leiticia membawa nampan berisi kue kecil dan kopi.Â