"Maaf kalo gw baru tau soal berselancar itu adalah suatu hal yang istimewa buat seorang David. Tapi, gw takut jadi belum berani, suatu saat nanti kalau gw udah berani ya....", ujarku sembari menatap ke arah dagu nya. Ia terkejut, tidak bisa berkata apa - apa karena belum siap menerima 'serangan' dari ku secepat itu.Â
Aku membuang wajahku berusaha menahan malu dan melihat ke arah bibir pantai Batu Karas. Hamparan langit dan laut yang luas membawa ku sampai sejauh ini. Kemudian, David merangkul dan mengusap rambut ku. Gestur yang ia suka lakukan, karena ia merasa nyaman denganku.Â
"Maaf Manda , kalau gw agak maksa mau ajarin surfing, kalau takut yaudah enggak apa - apa kok...", ujar nya berbisik di telingaku. Aku tersenyum mendengar nya. Tidak lama Dimas datang menghampiri kami.Â
Hari masih berlangsung 2 hari lagi. Rasa nya ingin semua berjalan lambat. Setelah selesai bermain di pantai. Kemudian kami mencari makan siang. Menikmati nasi liwet di pinggir pantai. David masih saja senyam senyum menatapku. Ia sepertinya merasa beruntung , karena dia tidak perlu make a move duluan. Tapi di luar dugaan, malah aku duluan yang mengecup nya.Â
Karena aku tau, mungkin Agnes lebih antusias minta di ajarkan berselancar dengan diri nya, walaupun itu hanya modus belaka. Tapi seorang Amanda tidak ingin tidak peduli pada satu hal yang di cintai oleh kekasih, yaitu berselancar.Â
Selama kami di Batu Karas , kami menikmati salah satu masakan khas Jawa Barat, Nasi Liwet. Yang bikin tambah nikmat nya memakan nasi ini di pinggir pantai sambil menikmati pemandangan laut. Â Sangat berkesan dan belum tentu akan terulang kembali. Nasi liwet adalah sejenis nasi putih yang di masak bersama bawang merah dan putih, sereh, daun salam, cumi, ikan asin dan udang. Di masak dalam sebuah kuali kecil bernama, kastrol.
Cara memasak nya seperti menanak nasi dengan dandang. Biasanya aku memasak di rumah dengan menggunakan rice cooker. Tapi sangat berbeda jauh cita rasa nya. Lebih nikmat memasak nasi liwet dengan kastrol. Nasi ini sangat kaya akan gizi dan rasa. Dimas dan David sangat lahap memakan makan siang hari ini. Karena mereka lelah dengan kegiatan berselancar. Makan siang yang sangat berkesan.
Selama trip singkat ini, kami bertiga sangat menikmati waktu demi waktu yang berjalan. Selain itu, kami juga berdiskusi soal pekerjaan baru, yaitu rencana pembuatan iklan video klip yang di tawarkan oleh rekan kerja David, sangat menarik sekali. Ia mau aku yang menjadi model nya. Namun, kendala nya aku masih bekerja penuh waktu di kantor. Mereka memberikan saran agar aku menerima pekerjaan menjadi model video klip tersebut di tanggal merah dan hari libur saja. Saran ini sangat menenangkan ku. Rencana ini seperti nya akan kami jalankan. Tinggal menunggu waktu saja.Â
Selain itu, David juga berpikir. Seperti nya sudah saat nya kami berdua go public saja soal hubungan kami di depan Diana cs. Toh, tidak akan mengubah apapun. Karena jujur saja, aku merasa tersiksa dengan sandiwara ini, aaaaah entahlah.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H