Â
Menurut Manna Al-Qattan, amsal al Qur'an dibagi menjadi 3 bagian:[8]
Â
- Amsal Musharrahah, yaitu perumpamaan yang jelas atau amsal yang menggunakan kata-kata perumpamaan atau kata yang menunjukkan perumpamaan.
- Amsal Kaminah, yaitu amsal yang tidak dengan jelas menggunakan kata-kata yang menunjukkan amsal (perumpamaan), tetapi kalimat tersebut berisi ungkapan yang indah dan mempesona seperti halnya ungkapan-ungkapan ringkas (i'jaz).
- Amsal Mursalah, yaitu ungkapan-ungkapan dalam Al Qur'an yang disebut secara lugas (lepas) tanpa disebutkan redaksi perumpamaan tetapi dapat digunakan untuk perumpamaan.
Â
Perumpamaan yang telah dibuat oleh Allah SWT bertujuan agar senantiasa manusia berfikir dan merenungi maksud dari perumpamaan-perumpamaan itu dan dapat mengambil pelajaran. Dalam firman Allah SWT dalam QS. Az Zumar ayat 27
Â
- Â
Â
" Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al Qur'an ini setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran."
Â
Teori amsal dalam Al Qur'an adalah media untuk memecahkan permasalahan dalam pemahaman ayat yang sulit untuk memahami redaksi Al Qur'an. Amsal Al Qur'an lebih efektif dalam pemahaman sebuah teks, karena mengungkapkan makna-makna yang tadinya samar menjadi jelas dan mudah untuk dipahami.
Â
- Hubungan metode amsal dalam pembelajaran dan pendidikan IslamÂ