METODE ANALOGI (AMSAL) DALAM PEMBELAJARAN DAN PENDIDIKAN ISLAM
- Pendidikan adalah sesuatu yang sangat berperan penting dalam kehidupan masyarakat  dari zaman dahulu hingga zaman sekarang ini. Jika dalam suatu kehidupan tanpa adanya pendidikan, maka tidak ada yang dapat dibedakan manusia zaman sekarang dengan zaman dahulu., dan mungkin malah bisa dikatakan akan lebih rendah kualitas peradabannya. Apalagi dengan berjalannya waktu, dari masa ke masa. Didukung  dengan pengaruh perkembangan teknologi, sosial, ekonomi politik dan budaya yang berdampak pada rusaknya moral atau akhlak dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat disebabkan karena minimnya atau kurangnya pemahaman tentang pentingnya pendidikan dan juga kurangnya pemahaman tentang agama. Sehingga segala sesuatu tidak didasari oleh keduanya.  Sebagai generasi penerus bangsa, harus dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pendidikan yang juga harus didasari oleh agama Islam. Didalam agama islam, telah mengajarkan kepada umatnya akan pentingnya pendidikan. Telah dijelaskan didalam Al Qur'an akan pentingnya orang yang berilmu. Untuk memahami ayat - ayat didalam Al Qur'an dibutuhkan suatu pemahaman yang cukup, seperti orang yang berilmu. Karena tidak semua orang dapat memahami isi atau kandungan didalam ayat-ayat Al Qur'an, jika pemahaman Al Qur'an tidak didasari dengan ilmu maka akan menjadi salah penafsiran.
- Salah satu metode yang dapat dipelajari dalam memahami ayat Al Qur'an adalah metode analogi (amsal). Metode ini merupakan salah satu keunikan yang terkandung dalam Al Qur'an, yaitu terletak pada metode pengajaran dan penyampaian informasi kepada jiwa manusia. Metode ini untuk mengkominukasikan pesan-pesan singkat, mudah dan jelas. Namun, banyak dari kita yang tidak mampu memahami maksud dari perumpamaan yang telah disebutkan dalam Al Qur'an karena kurangnya ilmu dalam hal tersebut. Karena didalam Al Qur'an sendiri, telah dikatakan bahwasanya hanya ada orang orang yang berilmu atau orang yang ingin berpikir dan memahami arti amsal atau perumpamaan dalam al Quran.  Terdapat beberapa macam metode pengajaran dan juga penyampaian pesan dalam Al Qur'an. Metode analogi atau amsal yang mana metode  ini juga bisa dihubungkan dengan pembelajaran dan juga dalam pendidikan Islam. Yaitu melalui ungkapan masal atau perumpamaan kepada hal-hal yang mendasar dan abstrak. Hal-hal yang abstrak tersebut kemudian diekspresikan melalui perumpamaan atau amsal yang bersifat konkret. Maka dari itu, untuk mengatasi masalah kurangnya ilmu dalam memahami Al Qur'an, diperlukan untuk memperdalami beberapa metode yang dapat memudahkan untuk pemahaman Al Qur'an, dengan metode analogi atau amsal ini juga berkaitan dengan pembelajaran dan pendidikan Islam.
- PEMBAHASANÂ
- Pengertian Keutamaan Orang yang BerilmuÂ
Â
Artinya : "Dan Perumpamaan -- perumpamaan ini, Kami buat untuk manusia dan tiada yang mampu memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu" (Q.S Al Ankabut ayat 43)
Asbabun Nuzul QS. Al Ankabut Ayat 43
Setelah ayat yang mejelaskan berhala-berhala yang disembah kam musyrikin dengan sarang laba-laba, ayat diatas menjelaskan bahwa jangan heran atau keberatan dengan perumpamaan ini. Karena memang demikianlah hakikat sesembahan kaum musyrikin. Berhala-berhala itu diberi nama "Tuhan" atau "Pelindung" oleh penyembah-penyembahnya, tetapi ada substansi apa saja yang mereka seru selain Allah baik berhala, benda langit atau makhluk lainnya. Semua sangat lemah, lagi tidak lagi mengenal meteka bahkan berhala itu benda mati yang toidak mengenal dirinya sendiri, maka bagaimana mereka dapat memberi perlindungan. Hanya Allah Yang Maha Mengetahui dan Dia Yang Maha Perkasa Lagi Maha Bijaksana. Dan itulah perumpamaan-perumpamaan, kami buatkan yakni paparkan untuk manusia dan tiada yang memahaminya secara baik dan sempurna kecuali orang-orang yang alim dalam keilmuannya.[1]
Â
Dari ayat tersebut yaitu Q.S Al Ankabut Ayat 43, menjelaskan mengenai orang-orang yang berilmu.[2] Dalam hal ini yang mana tidak ada yang mampu membedakan manusia dengan binatang atau makhluk Allah terkecuali pada tingakatan ilmunya. Dan ilmu itu menjadi tolak ukur untuk melihat seberapa mulia derajat kemanusiannya. Islam adalah agama yang memposisikan ilmu dalam posisi mulia. Bagaimana jikakalau didunia ini tanpa ada ilmu? Pasti akan kacau dan gelap gulita. Maka dari itu, Allah SWT telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang berfikir, karenanya dianugerahi akal dan pikiran yang dari sini manusia menjadi lebih unggul dari pada makhluk yang lainnya. Betapa pentingnya ilmu bagi kehidupan.Â
Â
Terdapat pendapat-pendapat dari beberapa mufassir dan ulama sebagai berikut:
Â
- Tafsir as-Sa'di atau Syaikh abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
- "Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia", maksudnya agar mereka mengambil manfaat dan untuk mengajar mereka, karena perumpamaan termasuk salah satu metode yang dapat menjelaskan ilmu, karena ia dapat memudahkan hal-hal yang logis dengan hal-hal yang empiris atau nyat sehingga makna yang dimaksud menjadi jelas karenanya. Dan perumpamaan itu menjadi maslahat kebnayak orang, "dan" tetapi "tiada yang memahaminya," untuk menghayati dan memikirkan serta menerapkannya sesuai gambaran yang dikemukakan oleh perumpamaan itu, dan memahaminya didalam hati "kecuali orang yang berilmu", maksudnya, kecuali orang yang benar-benar memiliki ilmu yang sebenarnya, yaitu mereka yang memiliki ilmu sampai ke dalam hati mereka.
- Tafsir Al-Wajiz atau Syaikh Prof. Dr. Wahbah az Zuhaili, Pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
Â