Mohon tunggu...
Amelia Daulay
Amelia Daulay Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi UNJ

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembangunan Masyarakat yang Mengalami Kesenjangan Digital Melalui Program Desa Digital

25 Oktober 2022   23:06 Diperbarui: 25 Oktober 2022   23:35 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam desa digital masyarakat tentu ikut berpartisipasi sebagai subjek program. Merekalah yang menjalankan program desa dimana mereka akan belajar menggunakan teknologi untuk berbagai bidang seperti pendidikan, perekonomian, wisata, serta pelayanan. 

Dalam pendidikan bisa dimanfaatkan untuk belajar mengajar terutama di masa pandemi kemarin saat harus melakukan pembelajaran jarak jauh. Selain itu, di dalam bidang pendidikan diperlukan pengajaran TIK agar tumbuh sumber daya manusia yang kompeten dan maju untuk era revolusi industri 4.0.

Dengan murid yang terampil dalam bidang teknologi tentunya akan menurun kepada generasi selanjutnya dan mereka pun bisa membantu orang tuanya dalam hal teknologi. 

Dalam perekonomian, teknologi juga sangat menunjang dimana belanja online menjadi sesuatu yang sangat diandalkan masyarakat saat ini sebab prosedur yang praktis, cepat, dan hemat. Pembelanjaan secara online juga sering memunculkan inovasi baru ke pasar sehingga produk asli desa-desa yang belum pernah masuk ke pasar nasional sebelumnya menjadi sesuatu yang unik dan dilirik para konsumen di e-commerce.

 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) juga dapat mempromosikan produknya sehingga memajukan usaha lokal. Ini akan mendorong perekonomian masyarakat dan juga bisa mengurangi angka kemiskinan.

Pariwisata juga tentu terbantu dengan adanya teknologi dimana potensi wisata wilayah yang bersangkutan bisa lebih dikenal masyarakat luas. Terakhir, pelayanan masyarakat seperti pelayanan informasi dan kependudukan dapat terlayani dengan mudah dan cepat. 

Semua hal tadi dijalankan oleh masyarakat sendiri sehingga tampak jelas bahwa tingkat partisipasi masyarakat sangat tinggi pada desa digital. Bayangkan jika masyarakat tidak kooperatif, tidak mau menerima teknologi masuk ke lingkungan mereka, ataupun tidak mau ikut serta. Jelas program ini tidak dapat berjalan.

Contoh nyata dari partisipasi masyarakat ini adalah dari cerita Desa Majasari tadi dimana masyarakatnya sendiri yang mengubah keadaan pertanian mereka dan melakukan penjualan online. Walau langkah awalnya mungkin perlu dibantu dan dipandu oleh orang yang terampil, tetapi setelahnya, masyarakat Majasari dapat menjalankannya sendiri.

Program desa digital juga mendukung program pembangunan global yaitu Sustainable Development Goals (SDGs). SDGs mempunyai 17 tujuan dan program ini bisa mendukung ke-17 tujuan tersebut karena seluruh tujuan SDGs akan lebih mudah tercapai dengan adanya teknologi. Namun, secara khusus desa digital juga menyasar beberapa target dalam poin ke-9 dalam SDGs yaitu Industri, Inovasi dan Infrastruktur. Dalam SDG ini terdapat dua target yang menurut penulis tercapai dengan adanya desa digital. 

  • Target 9b: Mendukung pengembangan teknologi dalam negeri, penelitian, dan inovasi di negara berkembang termasuk dengan memastikan lingkungan kebijakan yang kondusif, antara lain diversifikasi industri dan nilai tambah komoditas.

  • Target 9c: Secara signifikan meningkatkan akses ke teknologi informasi dan komunikasi serta berusaha untuk menyediakan akses universal dan terjangkau ke internet di negara-negara berkembang pada tahun 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun