Mohon tunggu...
Amarhadi Hadi
Amarhadi Hadi Mohon Tunggu... -

Saya Amarhadi, saat ini saya sebagai guru Matematika Pada SMA Negeri 1 Dompu.\r\nHobby Membaca dan main Footsal

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ban Dalam

11 Agustus 2015   09:08 Diperbarui: 11 Agustus 2015   09:41 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

INOVASI PEMBELAJARAN

The Magic Learning Strategy

 

Amarhadi, S.Pd

Guru Matematika–SMAN 1 Dompu

amarhadi_31@yahoo.co.id dan amarhadi31@gmail.com

 

ABSTRAK

            Guru merupakan orang yang ditangannya terletak masa depan umat. Sebab, pendidikan generasi yang akan melanjutkan perjuangan kemuliaan umat ini berada di tangannya. Gurulah salah satu kontibutor yang akan membentuk kepribadian mereka.

            Guru matemattika, orang yang ditangannya terletak masa depan logika berpikir anak didikanya yang akan melanjutkan gegap gempitanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.         Menyadari besanya tanggung jawab profesi itu, seorang guru matematika haruslah selalu memperbaiki diri, memperbaiki strategi pembelajarannya dengan kreatif dan inovatif.

            Skenario pemberlajaran (The Magic Learning Strategy) matematika yang merupakan keajaiban dari strategi pembelajaran matematika adalah model pembelajaran yang didalamnya berisi perencanaan semua aktivitas semua siswa dan guru, alat bantu pembelajaran dan mengatur semua kegiatan dalam pembelajaran selama sekali tatap muka.        Itulah penekanan-penekanan yang penulis ingin sampaikan dengan harapan semoga kita menjadi guru yang senantiasa bereksplorasi untuk memperbaiki, mengembangkan dan meningkatkan kemampuan kita untuk masa depan generasi

Key word: The Magic Learning Strategy, Inovatif

 

  1. PENDAHULUAN
  2. Latar Belakang

 Tantangan hidup dalam dunia yang semakin mengglobal amatlah berat. Tuntutan untuk mampu berpartisipasi aktif dalam berbagai event dalam dunia modern menjadi kian tinggi, dan hampir semua kegiatan yang dihadapi menuntut kemampuan yang prima disertai dengan mutu yang tinggi dan kompetitif. Tanpa persiapan yang dirancang secara matang, kita akan semakin terpojok dan ketinggalan, serta senantiasa menjadi penonton di berbagai kesempatan; lebih sering menjadi objek daripada menjadi subjek

 Ada anggapan bahwa matematika adalah pelajaran yang rumit, tidak menarik dan bahkan oleh sebagian siswa, kalau boleh justru pelajaran yang harus dihindari, yang lebih ekstrim ada sebagian siswa yang mendoakan guru matematikanya supaya sakit agar siswa terbebas dari tugas-tugas pekerjaan rumah.

Kemajuan sarana pendidikan yang berkembang dari kapur tulis dan papan tulis,spidol dan white board, OHP dan computer tidak diimbangi dengan perubahan dan peningkatan strategi pembelajaran oleh guru, sehingga pelajaran matematika tetap yang itu-itu saja.

Untuk mengatasi kerumitan yang ada pada pembelajaran matematika itu tentu menjadi suatu masalah yang harus kita pecahkan bersama. Kita lihat misalnya para siswa yang sudah berada di kelas XII SMA, itu berarti mereka telah belajar matematika hampir 12 tahun, namun kenyataannnya mereka belum dapat secara baik menggunakan logika berpikir, bahwa logika berpikir mereka masih sangat minim. Hal semacam ini membuat guru prihatin dan sering menjadi tidak habis pikir bagaimana memecahkan masalah ini.

Oleh karena itu kita harus menemukan strategi pembelajaran matematika yang tepat untuk memudahkan siswa dalam mencerna matematika itu sendiri sehingga siswa dapat lebih mudah memahami dan mengaplikasikan matematika pada kehidupan sehari-hari. Dengan demikian pelajaran matematika itu tidak menjadi beban bagi siswa,dan ini sesuai dengan tujuan pendidikan yaitu untuk mensejahterakan siswa.

  1. Permasalahan

Dari latar belakang diatas kita ketahui permasalahan yang timbul dalam pembelajaran matematika.

  1. Inovasi pembelajaran yang seperti apa, sehingga siswa dapat dengan mudah menyerap ilmu yang diberikan?
  2. Strategi pembelajaran seperti apa yang digunakan untuk mengajarkan matematika.

 

  1. PEMBAHASAN
  2. Skenario Pembalajaran Matematika

            Empat kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru menurut UU No. 14 2005 pasal 10, yaitu: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Yang menjadi titik tekan pada bahasan ini adalah kompetensi profesional guru.

Salah satu aspek guru dikatakan profesional, sesuai dengan Permendiknas RI nomor 16 tahun 2007, tentang kualifikasi akaemik dan kompetensi guru, maka kompetensi inti guru tentang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri meliputi dua hal, yaitu: (1) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi; dan (2) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk  pengembangan diri sebagai guru profesional.

Untuk menwujudkan amanat tersebut di atas guru  sebagai pembelajar harus diberi ruang kebebasan mengembangkan potensi, melalui talenta emosi, spirit dan intelektualitas yang dimiliki (Arifin; 2011: 3). Kebebasan itu diartikan bahwa para pembelajar dapat menuntut ilmu dalam keadaan senang dan gembira tanpa merasa tertekan atau ditekan oleh orang lain, pembelajar merasa di “ manusiakan” diakui keberadaanya dan diberikan hak-haknya termasuk hak untuk mengaktualisasikan diri.

            Semua pembelajar memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk belajar melalui cara belajarnya sendiri, cara belajar yang disukai sambil belajar bekerja dengan cara pembelajar lain yang mungkin tidak mereka sukai tapi perlu mereka kembangkan.

            Guru sebagai motivator dan fasilitator merupakan salah satu (bukan satu-satunya) penentu keberhasilan pembelajaran. Oleh karenanya setiap inovasi pembelajaran selalu bermuara pada guru yang mampu mengikuti perkembangan strategi pembelajaran, mampu menemukan hal- hal baru, sanggup mencoba atau bereksperimen dengan hal- hal baru, sanggup mencoba atau bereksperimen dengan sesuatu yang baru yang kiranya akan memperbaiki cara atau metode mengajarnya.   

            Skenario pembelajaran “The Magic Learning Strategi” matematika adalah jawaban agar memudahkan daya serap pembelajar terhadap pelajaran, terutama pelajaran matematika. Skenariao pembelajaran matematika adalah kerangka untuk mendesain proses pembelajaran agar hak dan kesempatan pembelajar untuk belajar dengan cara yang paling disukai terpenuhi.

            Kerangka proses pembelajaran yang di maksud di atas di desain sedemikian rupa agar mampu menjawab dan memenuhi hak- hak penbelajaran yang di maksud di atas di desain sedemikian rupa agar mampu menjawab dan memenuhi hak- hak pembelajaran, disusun dengan memperhatikan bervariasinya  cara pembelajar memproses pilihan dan memperhatikan perbedaan tipe pelajar dari si pembelajar.


 

  1. Kerangka Desain Proses Pembelajaran Matematika.

            Sebagai guru kita semua berusaha keras untuk menyempurnakan keterampilan kita dalam seni mengajar untuk “membekali” murid-murid kita derngan matematika yang sesuai dengan matematika kontemporer. Seperti yang dungkapkan oleh Sobel dan Maletsky ada tiga yang harus dimiliki guru dalam mengajar, yaitu: (1) guru harus mengetahui perlengkapan mereka, (2) guru harus mengenal murid yang sedang mereka ajar dan (3) guru harus megetahui bagaimana mengajar dengan baik (2004).

Dalam menyampaikan materi sering sekali kita menjumpai kerangka pembelajaran yang konvesional. Misalnya dalam menggunakan jam pelajaran 45 menit dengan kegiatan sebagai berikut:

30 menit ------ membahas tugas-tugas yang lalu

10 menit ------ memberi materi baru

5 menit  ------ memberi tugas kepada murid mereka

pendekatan ini yang rutin dilakukan hampir setiap hari, hanya dapat dikategorikan sebagai tiga M:

Membosankan

Membahayakan

Merusak minat siswa

            Dengan sedikit pengalaman dan pengetahuan tentang dunia komputasi penulis coba membuat komposisi yang disusun dalam kerangka desain proses pembelajaran matematika  yang i terdiri dari delapan langkah penting. Secara berurutan adalah:

  1. Hubungan (menghubung )

Kegiatan yang melibatkan pengalaman siswa secara langsung yang bias menghubungkan ke materi pelajar berupa soal tantangan, masalah kejadian sehari-hari, benda atau bentuk- bentuk khusus yang bertujuan agar siswa tertarik dengan materi pelajaran yang akan di pelajari, mendapatkan pengalaman secara nyata (realitas) yang menginspirasinya untuk ingin tahu lebih banyak yang akhirnya siswa termotivasi untuk belajar lebih baik.

  1. Mengembangkan Hubungan.

Siswa mendiskusikan masalah, soal tantangan, kejadian sehari-hari pada kegiatan a.

Pada langkah ini yang perlu diperhatikan adalah tehnik diskusi yang di pakai, laporan hasil diskusi dan refleksi hasil diskusi.

  1. Gambaran Yang Dihubungkan.

Strategi yang digunakan untuk membuat siswa mengekspresikan penmahaman mereke sebelumnya, ekspresi ini haruslah secara langsung berdasarkan Informasi pengalaman masa lalu siswa sebagai hubungan antara kegiatan awal pembelajaran dan isi dari pelajaran berikutnya.

  1. Penyampaian Informasi.

Konsep-konsep dan ketrampilan yang diinginkan ( diperlukan ) dengan memperhatikan hal- hal berikut.

  • Metode pengajaran
  • Kalau diperlukan, hadirkan guru tamu/dosen tamu
  • Gunakan problem sloving
  • Gunakan lembar Kerja
  • Gunakan multimedia
  • Gunakan alat peraga,dll
    1. Pelatihan Ketrampilan

Berlatih  dengan isi materi menyelesaikan soal menggunakan konsep yang telah di pelajari pada kegiatan d. pada langkah ini yang perlu di perhatikan adalah hendaknya soal-soal latihan di susun sedemikian hingga berdasarkan tingkat kesulitan, dari soal yang sederhana sampai soal yang sulit, kalau perlu di berikan soal tantangan untuk perluasan (pendalaman) materi pelajaran.

  1. Perluasan Materi Pelajaran.

Perluas konsepnya, gali kemungkinan yang ada, personalkan informasinya, jika mungkin kembangan aplikasinya sehingga siswa mendapatkan “sesuatu“ yang di pakai untuk sekedar lulus tes, tetapi “sesuatu” yang bermakna untuk kehidupan sehari-hari.

  1. Hasil Yang Dikehendaki.

Hasil pembelajaran yang diinginkan oleh guru.

  • Diharapkan siswa dapat mempresentasikan hasil pembelajaran.
  • Diharapkan siswa dapat membuat laporan dari hasil pembelajaran

“Perhatian !! Siswa melaporkan silih berganti dapat lebih mematikan dari seorang guru yang membosankan”

  1. Penutup
  • Membuat rangkuman
  • Prosedur yang dipakai untuk pelatihan dan evaluasi
  • Pekerjaan rumah.

(hindari pekerjaan rumah yang terlalu banyak, sispkan beberapa soal yang dapat digunakan untuk pembelajaran berikutnya).

 

 

 

 


 

  1. Contoh Kerangka Desain Proses Pembelajaran Matematika.

SKENARIO PEMBELAJARAN MATEMTIKA

Mata Pelajaran

:

Matematika

Materi

:

Integral

Sub Materi

:

Volume Benda Putar

Topik

:

Volume Ban

Kelas/ semester

:

XII  IPA/I

Waktu

:

2 X 45 menit

 

  1. Hubungan

Siswa diminta mengamati “ban dalam” mobil yang sudah disiapkan oleh guru

  1. Mengembangkan hubungan.

Siswa berdiskusi kelompok kecil (5 siswa), mendiskusikan dan menginventariskan hal-hal yang istimewa pada “ban dalam” yang ada hubungannya dengan matetmatika. Kemudian masing-masing kelompok menuliskan hasil temuannya di papan tulis, selanjutnya dibahas bersama-sama.

Dapatkah informasi yang di bahas tersebut dipakai untuk menghitung/ menentukan volume ”ban dalam” yang tersedia?

 

 

  1. Gambaran yang di hubungkan

Dengan multimedia ditunjukkan (didemonstrasikan) sebuah lengkungan dengan pusat (α, β), jari-jari r yang diputar mengelilingi sumbu Y (3600)

  1. Penyampaian Informasi

Dengan multimedia/bahan tayang ditunjukkan bahwa lingkaran yang pusatnya terletak pada garis x = a dan jari-jari r jika diputar mengelilingi sumbu Y (3600) akan terjadi benda putar berbentuk “ban dalam” yang tentunya mempunyai volume yang sama.

  • Dengan lembar kerja siswa (LKS), siswa dapat menetukan volume benda putar yang terjadi jika lingkaran dengan pusat (α, β) dan jari-jari r diputar mengelilingi sumbu Y (3600)
  • Dengan Tanya jawab, guru mengarahkan siswa untuk menemukan formula volume “ban dalam” yaitu:

(x-a)2 + y 2  = r2

 

dv = 2x(2y)dx

     = 4xy dx

 

Misalkan u = x – a, maka x = u +a dan dx = du

x = a – r

 u + a = a – r à u = -r

x = a + r

 u + a = a + r à u = r

Konsekuensinya:

 

 

V =  2|a|π2r2 ( volume = 2 kali jarak pusat lingkaran ke sumbu putar dikali π2r2)

 

 

atau dengan metode berikut

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Large radius:

small radius:

 =  

Gunakan subtitusi trigonometri:

 

 

 

V = 2|b|π2r2 ( volume = 2 kali jarak pusat lingkaran ke sumbu putar dikali π2r2)

  1. Pelatihan Keterampilan.

Siswa mengerjakan soal berikut secara berkelompok

  • Tentukan volume benda putar yang terjadi jika lingkaran berikut diputar pada sumbu X (3600).

Pusat

Jari-jari

Volume

a.       (2, 3)

2

……………

b.      (-3, 6)

3

……………

c.       (-4, -5)

4

……………

d.      (6, -5)

3

……………

  • x2 + y2 – 4x + 8y + 11 = 0 diputar pada sumbu X (3600)

Tentukan volume venda putar yang terjadi

  • Lingkaran dengan persamaan x2 + y2 – 10x – 10y +41 = 0

Diputar mengelilingi garis y =-x (3600), tentukan volume benda putaryang terjadi.

  • Lingkaran dengan persamaan x2 + y2 – 10x – 8y + 37 = 0 diputar mengelilingi garis dengan persaman 4x + 3y = 12 (3600)

Tentukan volume benda putar yang terjadi.

  1. Perluasan materi pelajaran

Dengan diskusi kelompok,siswa diminta mendiskusikan tentang volume benda putar yang terjadi, jika lingkaran dengan pusat (α, β)dan jari-jari r diputar mengelilingi sumbu Y (3600).

  1. Hasil yang dikehendaki

Salah satukelompok mempersentasikan dihadapan kelompok lain hasil kegiatan 6.

  1. Penutup
  • Menulis rangkuman
  • Pekerjaan rumah

Siswa diberikan pekerjaan rumah, menentukan volume “ban dalam berbagai ukuran (3 jenis).

 

  1. PENUTUP
  2. Kesimpulan

            Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa skenario pembelajaran (the magic learning strategy) matematika dapat memudahkan siswa untuk menyerap konsep-konsep matematika, melatih dasar-dasar logika berpikir, adalah pembelajaran yang menyenangkan dan mengasyikkan yang tidak merampas hak siswa untuk mengaktualisasikan dirinya.

  1. Saran

            Alangkah indahnya dan betapa majunya pendidikan di Indonesia ini bila para guru yang  patut digugu dan ditiru (bahkan wagu tur kuru) mau bersikap kasih sayang terhadap para siswanya. Tidak menganggap siswanya adalah musuh yang bodoh dan patut dibodohi, sebaiknya selalu membimbing siswanya untuk mencapai tujuannya dan mau bersikap memanusiakan mereka. Bila ingin pendidikan di Indonesia maju, hendaknya dimulai dari pendidikannya yang selalu ingin berubah, ingin maju dan ingin menambah pengetahuannya baik melalui jalur formal maupun informal.

            Tiga komponen penting yang menunjang kemajuan sekolah adalah guru, pemerintah dan masyarakat. Ketiga komponen ini harus bersatu padu untuk bersama-sama memajukan sekolah sebagai basisnya pendidikan. Tanpa adanya kerja sama itu, kemajuan sekolah hanyalah mimpi, bahkan mungkin mimpi buruk.

            Untuk saudara-saudaraku di SMAN 1 Dompu, hendaknya diusahakan peningkatan kualitas dan kuantitas kerja sama dengan lembaga pendidikan yang lain terutama di forum MGMP dengan harapan para guru mampu dan mau merubah dirinya menjadi lebih baik.

 


 

DAFTARA PUSTAKA

Arifin, 2012. Kompetensi Guru dan Strategi Pengembangannya. Malang: Penerbit Lilin

Ayres, Jr  dan Mendelsosn, Elliot. 2009. Calculus Fifth Editions Schaum’s Outlines. New York: Mc Graw Hill

Farmer, Jim, 2014. The volume of a torus using cylindrical and spherical coordinates. Macquarie University: Australian Senior Mathematics Journal

Sobel dan Maletsky,2004, Mengajar Matematika. Alih Bahasa: Muji Darmanto. Jakarta: Erlangga

__________, Volume of a Torus: the Washer Method (http://www.math.mit.edu/~djk/18_01/chapter17/section03.html) [3 Desember 2014]

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun