"Bu... Surat sponsor untuk keberangkatan ke Australia sudah keluar, rencana kami mau mengajak Ama untuk bersama-sama mengurus VISA di Medan."
"eum... Ibu sungguh sangat menyesal mengatakan ini... eum... Ama sudah berniat untuk mengundurkan diri dari beasiswa itu, dia ingin dirumah saja mengurus suami."
"Berangkat ke Australia memang sudah menjadi cita-citanya sejak dulu, eum.. yah, siapa yang tahu setelah menikah pemikiran juga jadi berubah, kan." Senyum wanita itu getir.
"Oh.. saya maklum buk... Sampaikan salam saya dan teman-teman untuk Ama." Ujar gadis itu ramah sambil berlalu pergi.
Tak terbayang betapa pilunya hati wanita itu melihat sahabat anak perempuan tertuanya itu berlalu pergi.
"Bunda... Kak Ama baik-baik aja kan?" Ujar Farah yang tak dapat lagi membendung air matanya.
"Iya Bunda... Firda juga takut, kak Ama kok jadi gitu bunda..."
Wanita itu kemudian menghampir kedua anak gadisnya dipeluknya erat...
"Berdoalah untuk kakak kalian... Bunda yakin suatu hari nanti dia akan kembali seperti dulu." Ujar sang bunda lirih.
*****
"Maaf ya nak, selalu merepotkan, padahal kamu baru saja pulang."