Maka sangat disayangkan jika pemakaian bahasa Indonesia yang benar juga tidak diperhatikan dengan baik pada kalangan pers. Yang dimana nantinya kelalaian tersebut dapat merusak arti yang sebenarnya dari sebuah konten yang ingin diterbitkan.
Jurnalis harus benar-benar memperhatikan penggunaan bahasa Indonesia dalam media sebelum dipublikasikan ke khalayak. Agar tidak menimbulkan kebingungan hingga ketidaksesuaian arti antara tujuan jurnalis dengan pembacanya dalam informasi atau berita yang disampaikan.
Adapun masalah-masalah yang dapat ditemui dalam penulisan berita atau informasi oleh jurnalis adalah, pemilihan kalimat yang belum tepat, kalimat yang belum efektif, penyusunan kalimat yang belum logis, pemakaian gaya bahasa dan penempatan kata dalam kalimat (Dr Hawe Setiawan, dlm detiknews).
Hawe mengangkat sebuah contoh yang menunjukkan penggunaan bahasa kurang tepat di media online, yakni dari kutipan cnnindonesia.com pada 28 Juli 2022. Dalam artikel tersebut adalah sebuah kalimat yang dianggap masih membingungkan atau bersifat rancu.
Isi kalimat tersebut yaitu, "Beberapa remaja tanggung yang kerap nongkrong di Citayam Fashion Week mengaku tak setuju jika dipindahkan ke tempat lain, termasuk jika pindah ke kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara."
Kalimat ini dianggap masih kurang tepat, karena jika diperhatikan dan disimak dengan baik, isi dan tujuan dari kalimat tersebut masih menimbulkan kebingungan.
Karena dari kalimat tersebut tidak diketahui siapa yang akan dipindahkan. Apakah remaja-remaja tanggung yang ada di sana atau tempat penyelenggaraan Citayam Fashion Week itu sendiri?
Contoh kesalahan lainnya yang sering dilakukan oleh jurnalis adalah penggunaan kata-kata seperti, 'sementara itu', 'seperti yang diketahui', 'selanjutnya', dan sebagainya. Kata-kata tersebut dianggap kurang tepat karena masih bersifat mubazir dan jenuh.
Kesalahan lainnya juga dapat dilihat dari penggunaan kata 'dan'. Kata ini adalah penghubung dua hal/benda yang sering kali masih digunakan secara salah. Misalnya, "di meja itu ada sendok, garpu dan piring".